Kemacetan luar biasa yang terjadi pada saat
berlangsungnya pentas Laris Manis SCTV
Photo: Agri |
|
|
KutaiKartanegara.com 03/10/03 20:45 WITA
Erau 2003 berlalu dengan menyisakan banyak kisah yang menjadi
kenangan manis maupun pengalaman pahit bagi warga Tenggarong maupun warga Kalimantan Timur umumnya
selama digelarnya pesta budaya Erau 2003 dan Festival
Jepen Internasional 20-28 September silam.
Salah satu pengalaman pahit yang dirasakan warga adalah
saat terjebak kemacetan lalu-lintas yang sangat luar
biasa selama beberapa jam yang terjadi di kawasan Gedung
Puteri Karang Melenu (PKM) hingga Jembatan Kartanegara
pada saat berlangsungnya pentas Laris Manis SCTV pada 24
September lalu.
Walau program Laris Manis saat itu ditayangkan langsung
(live) oleh SCTV, namun antusiasme masyarakat Kaltim
untuk menyaksikan langsung acara ini begitu tinggi.
Sekitar 10.000 warga memadati arena Panggung Hiburan
Rakyat PKM tempat digelarnya pentas Laris Manis yang
memang merupakan tayangan dengan rating tertinggi di
SCTV.
Seorang anggota Polri tak dapat berbuat apa-apa
lagi untuk mengatasi situasi kemacetan yang
sudah sangat parah
Photo: Agri |
|
|
Namun, tak sedikit pula warga yang gagal untuk menggapai
arena Panggung Hiburan Rakyat PKM. Puluhan ribu warga
yang mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat
terjebak dalam kemacetan. Pihak petugas pengamanan Erau
2003 yang terdiri dari personil Dinas Perhubungan,
Satpol PP maupun Kepolisian Republik Indonesia tampak
kewalahan mengatur arus lalu-lintas kendaraan yang
keluar masuk gerbang PKM. Kemacetan yang terjadi di
kawasan PKM akhirnya menjalar hingga Jembatan
Kartanegara dan Kantor Bupati Kutai Kartanegara.
Armaja, salah seorang warga Samarinda mengatakan ia
bersama temannya sebenarnya hendak menuju PKM malam itu,
namun sejak pukul 19.30 WITA mobil yang dibawanya mulai
terjebak kemacetan. Menurutnya, untuk melintasi jembatan
Kartanegara saja diperlukan waktu 4 jam, sedangkan acara
saat itu tengah berjalan. Akhirnya niat untuk
menyaksikan Laris Manis batal dan ia kemudian memutuskan
untuk langsung kembali ke Samarinda.
Arus
lalu-lintas kendaraan sepeda motor terpaksa
terhenti akibat kemacetan di gerbang depan Gedung
PKM
Photo: Agri |
|
|
Perjuangan Atmaja untuk terbebas dari kemacetan masih
sangat berat, karena untuk lepas dari macetnya
lalu-lintas diperlukan waktu 2 jam! "Tepat sekitar
tanjakan jalur Tenggarong-Samarinda baru lah jalan
lancar, begitu tiba di Samarinda sekitar pukul 02.00
WITA saya langsung cari makan karena waktu di Tenggarong
belum sempat makan malam," kenang Atmaja yang juga
pegawai honorer di Pemkab Kukar ini.
"Seumur hidup baru kali ini saya mengalami kemacetan.
Asli ini bukan Laris Manis namanya, tapi Laris Nangis!"
ujar Atmaja berkelakar mengenang pengalamannya berjam-jam
terjebak kemacetan.
Pengalaman Atmaja hanyalah salah satu diantara sekian ribu
warga yang mengalami nasib serupa, terjebak kemacetan
terparah di kota Tenggarong. Masih ada kisah-kisah
lainnya dibalik peristiwa kemacetan ini, seperti
banyak warga yang baru tiba di rumah saat menjelang
Subuh atau pingsannya seorang sopir kendaraan dinas milik Pemkab
Kukar yang tak tahan berada dalam kendaraan selama
beberapa jam tanpa kepastian kapan tiba di tujuan.
Kemacetan pada malam itu juga membuat Bupati Kukar H
Syaukani HR dan beberapa pejabat lainnya terpaksa harus
menggunakan speedboat karena untuk
menggunakan bus menuju PKM saat itu sudah tidak memungkinkan
lagi. Setelah mencapai daratan Tenggarong Seberang,
Bupati dan rombongan harus melintasi rumah penduduk
dengan berjalan kaki menuju tribun kehormatan Panggung
Hiburan Rakyat PKM. (win)
|