KutaiKartanegara.com

Find:  

Logo Erau Festival Erau Kutai Kartanegara

M e n u
  Asal Mula Erau
  Pelaksanaan Erau
  Mata Acara Pokok
  Mata Acara Penunjang
  Agenda Erau
  Peta Lokasi Erau
  Rekaman Erau
  T i p s
  Komentar Erau

Info Erau 2003 Kutai Kartanegara

Gilang Gemilang Kutai Kartanegara Pukau Ribuan Penonton Erau



Para penari LPKK yang dengan lincah menampilkan tari Zapin dalam sajian tari massal di Stadion Rondong Demang kemarin sore
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com 21/09/03 15:43 WITA
Tari massal bertajuk Gilang Gemilang Kutai Kartanegara garapan Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) Tenggarong yang disajikan dalam upacara pembukaan Erau 2003 kemarin (20/09) sore berjalan dengan sukses.

Para pendukung tari ini berhasil menjaga kekompakan dan memukau puluhanribu penonton yang memadati Stadion Rondong Demang termasuk para pejabat pusat, propinsi dan undangan kehormatan lainnya.

Tarian yang sangat kental dengan nuansa budaya Kutai dan Melayu ini dibawakan dengan sangat baik oleh 1.200 pendukung yang terdiri dari pelajar, mahasiswa hingga seniman-seniwati LPKK sendiri.

Menurut Misra Budiarto selaku Pimpinan Produksi, tarian ini menampilkan beragam seni budaya Kutai Kartanegara yang merupakan paduan inspirasi dari seni warisan Keraton Kutai Kartanegara dengan kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kutai Kartanegara di masa lalu.

Diawali dengan tetabuhan gemuruh dari berbagai macam perkusi yang dikomposisi oleh Epi Martison, beberapa penari Gantar dan Belian memasuki lapangan yang diiringi pula para penari yang dengan anggun membawa payung-payung panji bewarna kuning keemasan beserta penginangan atau tepak sirih sebagai ungkapan selamat datang dan kehormatan bagi tamu yang hadir.


Penari payung dan penginangan sebagai ungkapan selamat datang kepada tamu
Photo: Agri


Sekumpulan anak-anak saat membawakan tari Jepen Kutai
Photo: Agri


Salah satu bagian dalam atraksi tari massal Gilang Gemilang Kutai Kartanegara
Photo: Agri

Selain itu muncul juga para penari Rudat yang dengan tangkas melambai-lambaikan bendera berwarna-warni di tangannya. Rasa dan suasana Melayu Islami sangat terasa pada bagian ini dengan iringan musik yang melantunkan Shalawat.

Selanjutnya arak-arakan penari membawa kembang serai dan hiasan Dayak berupa rautan kayu memasuki lapangan stadion dengan iringan musik Melayu yang riang. Sebanyak 6 pasangan muda-mudi kemudian dengan lincah membawakan tari Zapin di atas sebuah panggung yang telah disiapkan.

Setelah Zapin Melayu yang atraktif, tari massal ini kemudian beralih ke tari Jepen Kutai dengan iringan musik Tingkilan yang khas dan mendayu-dayu. Sekelompok anak-anak dan beberapa pasangan yang membawakan tari Jepen ini mendapat sambutan hangat dari penonton yang menyaksikan.

Setelah musik Tingkilan berakhir, irama musik mulai berubah menjadi gegap-gempita dimana sekelompok gadis Dayak dengan gerakan tangan seolah-olah mereka adalah burung Enggang yang sedang terbang datang dari berbagai arah dan menuju panggung. Gadis-gadis Dayak ini kemudian membentuk lingkaran sambil menari dengan lemah gemulai.

Bagian ini merupakan bagian akhir sebagai perpaduan berbagai etnik yang ada di Kutai Kartanegara sekaligus sebagai cermin kekayaan budayanya. Seluruh penari pendukung tari massal mulai berkumpul mendekati panggung dan dengan sebuah gerakan eksplosif tarian ini berakhir dengan sambutan aplaus panjang dan histeria massa penonton yang menyaksikan.

Para menteri dan tamu kehormatan lainnya tampak sangat terkesan dengan sajian tari massal yang digarap oleh LPKK bersama seniman/koreografer nasional Tom Ibnur ini. Bupati H Syaukani HR sendiri tampak puas dengan persembahan tari massal ini. Menbudpar I Gede Ardhika dan Bupati Kukar H Syaukani HR kemudian berkenan memberikan bunga tangan kepada perwakilan penari.

Terharu
Misra Budiarto yang juga Ketua Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) dihadapan para sukarelawan pendukung tari massal usai upacara pembukaan menyatakan kebanggaan dan keterharuannya atas sajian terbaik yang telah dipersembahkan para penari.

"Terus terang saya menangis melihat penampilan adik-adik," ujar Misra Budiarto yang lebih akrab disapa Nanang ini. Dikatakan oleh Nanang, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardhika sangat terkesan dan memberikan pujian terhadap persembahan tari massal ini.

Sementara seniman asal Jambi Tom Ibnur selaku Penata Tari dan Assisten Pelatih Supriyadi Arsyad dalam kesempatan tersebut juga turut menyampaikan sepatah kata atas kesuksesan para penari yang berhasil membawakan Gilang Gemilang Kutai Kartanegara. Tom Ibnur mengucapkan terima kasihnya kepada para pendukung tari massal dan mengucapkan salam perpisahan serta berjanji untuk bertemu lagi di tahun mendatang. (win)

Free E-mail from KutaiKartanegara.com

Login Name:

Password:

Belum Terdaftar?
Daftar Sekarang Juga!

Polling
Mata acara favorit anda dalam setiap pelaksanaan Festival Erau:
Pembukaan Erau
Adat Keraton
Adat Pedalaman
Kesenian Tradisional
Olahraga Tradisional
Hiburan Band/Artis
Belimbur
Semua Menarik!

--- Depan | Tentang Kami | Pasang Iklan | Layanan | Statistik | Partner | Credit | Kontak ---

Copyright © 2001, 2002, 2003 KutaiKartanegara.com - All Rights Reserved.