KutaiKartanegara.com

Find:  

Logo Erau Festival Erau Kutai Kartanegara

M e n u
  Asal Mula Erau
  Pelaksanaan Erau
  Mata Acara Pokok
  Mata Acara Penunjang
  Agenda Erau
  Peta Lokasi Erau
  Rekaman Erau
  T i p s
  Komentar Erau

Info Erau 2003 Kutai Kartanegara

Semarak Bepelas Malam Ketujuh

Sultan HAM Salehoeddin II  bersama Bupati Kukar H Syaukani HR saat melaksanakan upacara Menyisiki Lembu
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com 28/09/03 18:44 WITA
Suasana Keraton Kutai Kartanegara ing Martadipura Sabtu (27/09) malam tadi tampak lebih semarak dibanding malam-malam sebelumnya. Semua pejabat teras Muspikab Kutai Kartanegara, para kerabat Kesultanan dan ratusan undangan lainnya berkumpul di ruang singgasana untuk menyaksikan upacara adat Bepelas Malam Ketujuh.

Yang istimewa lagi, Duta Besar Malaysia turut menyaksikan Bepelas yang merupakan kegiatan Bepelas malam terakhir tersebut. Acara diawali dengan tari-tarian yang dibawakan anggota kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara. Tak hanya itu, Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi, Assisten I Pemkab Kukar Drs HM Husni Thamrin MM dan Kepala Dinas Pertambangan Kukar Drs Ec HAB Haryanto Bachroel MM pun didaulat untuk menari Ganjar Ganjur.


Sultan Kutai Kartanegara ketika melaksanakan prosesi Bepelas malam terakhir
Photo: Agri

Hanya HAB Haryanto Bachroel saja yang tampak mahir menarikan Ganjar Ganjur, karena Hary -sapaan akrab Kepala Distamben Kukar ini- merupakan seorang anggota kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara yang telah biasa membawakan tarian ini. Sementara penampilan Ketua DPRD Kukar dan Assisten I yang cukup percaya diri dan lucu mengundang tawa dan sambutan aplaus para hadirin.

Beberapa saat kemudian Sultan H Adji Mohamad Salehoeddin II memasuki ruang singgasana dan duduk disamping Dubes Malaysia dan Bupati. Selanjutnya Sultan didampingi Bupati Kukar H Syaukani HR mendekati tambak karang atau hiasan beras warna-warni bergambar Lembu Suana untuk melaksanakan acara Menyisiki Lembu.

Sultan dan Bupati Kukar lalu meletakkan sejumlah uang diatas tambak karang bergambar Lembusuana tersebut yang disusul oleh para hadirin lainnya. Menurut Awang Imaluddin Nick Orea, acara Menyisiki Lembu bermakna sebagai ungkapan terima kasih kepada seluruh Dewa dan Belian yang telah bekerja sepanjang pelaksanaan Erau, seluruh uang yang terkumpul diperuntukkan bagi dewa dan belian tersebut.


Seorang Dewa menyeret kapal kecil yang kemudian diisi dengan sejumlah uang oleh para hadirin
Photo: Agri


Suasana menjadi riuh ketika Belimbur Beras dimulai
Photo: Agri

Selepas acara ini, upacara Bepelas 7 Kali dilaksanakan. Sultan HAM Salehoeddin II sebanyak tujuh kali melakukan prosesi upacara adat ini. Bunyi ledakan yang cukup mengejutkan terdengar setiap kali kaki kanan Sultan menginjak gong Raden Galuh. Tidak seperti tahun lalu yang mana bunyi ledakan berasal dari meriam yang dpinjam dari Artileri Medan TNI AD, untuk Erau kali ini bunyi ledakan berasal dari ledakan dinamit.

Pada upacara Bepelas malam terakhir sebagai puncak acara ini, upaacara ditambah dengan Menjala dan Belimbur Beras. Upacara adat Menjala dilakukan oleh Dewa dan Belian yang berjalan pelan-pelan sambil membawa kain kuning yang diseret di lantai ruang singgasana yang telah beralas permadani.

Seorang Dewa menyeret kapal kecil yang terbuat dari kayu melewati para tamu atau undangan. Kemudian dimulai oleh Sultan, Bupati dan kerabat serta undangan yang hadir menaruh uang ke dalam kapal kayu itu. Acara ini memiliki makna gotong-royong atau kerjasama antara Sultan dan rakyatnya. Uang yang terkumpul itu diberikan kepada Dewa dan Belian sebagai jasa mereka dalam melaksanakan upacara-upacara Erau.

Setelah upacara Menjala selesai, dilanjutkan dengan acara adat Belimbur Beras yang berlangsung seru dan meriah. Dimulai dengan tarian yang dibawakan Sultan, kerabat Kesultanan dan para undangan lain dengan mengelilingi tambak karang. Para penari dan seluruh hadirin telah bersiap-siap dengan membawa beras di tangan masing-masing, beberapa saat kemudian terjadilah saling lempar beras di antara seluruh hadirin. Iringan musik gamelan terus mengalun selama Belimbur Beras ini, begitu gamelan semakin pelan dan akhirnya berhenti maka berakhir pula acara lempar-lemparan beras ini dengan tepuk tangan meriah seluruh hadirin. (win)


Belimbur Beras yang dilakukan dengan penuh sukacita oleh seluruh hadirin
Photo: Agri

Free E-mail from KutaiKartanegara.com

Login Name:

Password:

Belum Terdaftar?
Daftar Sekarang Juga!

Polling
Mata acara favorit anda dalam setiap pelaksanaan Festival Erau:
Pembukaan Erau
Adat Keraton
Adat Pedalaman
Kesenian Tradisional
Olahraga Tradisional
Hiburan Band/Artis
Belimbur
Semua Menarik!

--- Depan | Tentang Kami | Pasang Iklan | Layanan | Statistik | Partner | Credit | Kontak ---

Copyright © 2001, 2002, 2003 KutaiKartanegara.com - All Rights Reserved.