Tenggelam di Kota Bangun, Jasad Santri Ditemukan Mengambang di Muara Kaman Setelah dilaporkan tenggelam di Kota Bangun sejak Minggu (28/08) lalu, Mahfuzh Dhiya Ulhaq akhirnya ditemukan mengambang di perairan sungai Mahakam, desa Rantau Hempang, Muara Kaman, Rabu (31/08) kemarin Photo: Istimewa
Petugas SAR bersiap mengevakuasi jasad Mahfuzh Dhiya Ulhaq Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 01/09/2016 11:15 WITA
Santri Ponpes Dahrul Ihsan Kota Bangun, Mahfuzh Dhiya Ulhaq (18), yang hilang tenggelam di sungai Mahakam, Desa Kota Bangun Ulu, sejak 28 Agustus lalu, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Rabu (31/08) pagi kemarin.
Jasad Mahfuzh ditemukan mengambang di perairan desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, atau terbawa arus sungai Mahakam hingga 40 km dari lokasi awal remaja itu tenggelam.
Menurut Kapolsek Muara Kaman, AKP TM Panjaitan, jasad korban ditemukan warga sekitar jam 09.00 WITA di perairan sungai Mahakam, tepatnya di dusun Ulaq Besar, desa Rantau Hempang.
Mendapatkan laporan penemuan mayat tersebut, lanjut TM Panjaitan, petugas langsung mendatangi lokasi untuk mencocokkan dengan ciri-ciri korban tenggelam di Kota Bangun pada hari Minggu lalu.
"Dari ciri-ciri korban yang mengenakan celana putih tanpa baju, dapat dipastikan jasad tersebut adalah korban tenggelam di Kota Bangun atas nama Mahfudz Dhiya Ulhaq," ujar Kapolsek Muara Kaman.
Atas temuan jasad Mahfudz yang kondisinya sudah membengkak itu, pihak Polsek Muara Kaman langsung berkoordinasi dengan pihak Polsek Kota Bangun dan tim SAR gabungan untuk mengevakuasi jasad santri asal Tenggarong itu.
"Setelah dievakuasi dan diverifikasi, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Terhadap korban hanya dilakukan verifikasi luar, karenapihak keluarga keberatan jika dilakukan verifikasi luar dalam atau otopsi," demikian ujarnya. (win)
|