Pemilihan Presiden-Wapres BEM Unikarta Digelar 24 Juni
Kampus Unikarta bersiap menggelar hajatan Pemilu Raya pada 24 Juni mendatang guna memilih Presiden-Wapres BEM Unikarta Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/06/2006 13:31 WITA
Kekosongan jabatan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) selama 1,5 tahun terakhir tampaknya akan segera terisi kembali. Pasalnya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pemilu Raya (Pemira) BEM Unikarta untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung pada tanggal 24 Juni mendatang.
Dikatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) BEM Unikarta, M Yusuf, pihaknya sudah siap 100% untuk melaksanakan Pemilu Raya pada 24 Juni yang akan datang. Yusuf menyatakan keyakinannya bahwa Pemira akan berlangsung secara sukses dengan kesolidan kerja panitia yang sudah terbentuk.
"Apalagi pihak Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) yang memfasilitasi terbentuknya KPU dan pihak Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan Drs Awang Asmir Riduan juga telah mendukung penuh terselenggaranya Pemira," imbuhnya.
Sementara Ketua MPM Unikarta Nofa Fransisca mengomentari, dilaksanakanya Pemira Mahasiswa Unikarta pada tanggal 24 Juni nanti menunjukan keseriusan kerja MPM selama ini yang dipercaya oleh Rektor Unikarta Prof Dr H Syaukani HR MM.
"Dengan komposisi kepengurusan MPM yang mencapai 16 orang membuat kami optimis akan sukses, kami berharap semua elemen organisasi kampus seperti BEM, Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk menginstruksikan anggotanya agar berpartisipasi dalam Pemira demi kesuksesan bersama," ujarnya.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Ketua Ikatan Mahasiswa Pencipta Alam (Imapa) yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unikarta semester VIII, Kamal Harpa. Dia pesimis Pemira berjalan sukses karena terbatasnya waktu yang tinggal dua minggu lagi.
Ditambahkan Kamal, KPU tidak bisa bekerja secara maksimal. Hal ini bisa dilihat dari sosialisasi yang sampai sekarang belum dilakukan oleh KPU dan MPM. Belum lagi kondisi logistik pemilu yang masih banyak kekurangan
"Menurut pengamatan kami, dilaksanakannya Pemria nanti dikarenakan banyaknya desakan-desakan kepada MPM untuk segera melaksanakannya, kalau tidak ada desakan dalam bentuk demo dan hearing mahasiswa, saya yakin MPM tidak akan mempunyai inisiatif melaksanakan Pemira," tandasnya. (yan)
|