Penganugerahan K3 Award 2020 Pertamina Hulu Mahakam Terima 3 Penghargaan dari Kemenaker PHM menerima 3 penghargaan pada penganugerahan K3 Award 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (08/20) lalu Photo: Istimewa
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah saat menyampaikan penghargaan K3 2020 secara virtual Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 11/10/2020 22:09 WITA
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendapatkan 3 penghargaan pada Penganugerahan Penghargaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 2020 dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Adapun penghargaan yang diterima PHM meliputi Penghargaan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). PHM mendapatkan nilai 96,98% dan berada pada kategori Satisfactory/Golden Flag. Penghargaan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Kemudian, PHM menerima Penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award) untuk 6 lapangan di WK Mahakam, yakni Bekapai (BKP), Handil Central Processing Area (HCA), Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS), North Processing Unit (NPU), Central Processing Unit (CPU) dan South Processing Unit (SPU) termasuk juga Balikpapan Base.
Dan yang ketiga, PHM menerima Penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan (P2) HIV/AIDS, yang merupakan pengakuan dari Kemenaker RI atas konstribusi secara intensif dan terus menerus dari PHM dalam penerapan Program P2-HIV dan AIDS di tempat kerja.
Penghargaan bagi operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan ini diserahkan Menteri Ketenagakerjaan RI yang digelar secara virtual, Kamis (08/10) lalu, di Jakarta.
Menaker RI Ida Fauziyah dalam sambutannya menyatakan, angka kecelakaan kerja di Indonesia di tahun 2019 mencapai 130.923 kasus. Meskipun kasusnya turun dari tahun 2018 akan tetapi upaya untuk menciptakan lokasi kerja yang aman merupakan tanggung jawab bersama. "Area kerja yang aman dan sehat merupakan perwujudan Sustainable Development Goals point 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi," ungkap Menaker.
Menanggapi penghargaan yang diterima PHM dalam penerapan SMK3, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan selamat dan apresiasi kepada PHM atas capaian tersebut.
"Keselamatan, kesehatan dan keamanan adalah prioritas dan nomor satu dalam industri hulu migas. SKK Migas terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasi K3 di semua Kontraktor KKS. Pelaksanaan K3 yang baik akan memberikan jaminan produksi migas yang aman dan berkelanjutan. Kita patut bersyukur, tingkat pelaksanaan K3 di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia. Capaian ini harus kita pertahankan bersama," kata Julius.
Sementara General Manager PHM, Agus Amperianto menyambut baik pemberian penghargaan SMK3 kepada PHM. "Kami sangat berbangga dengan penghargaan ini dan berharap akan semakin memacu para perwira di PHM untuk selalu bekerja dalam keadaan aman dan pulang dalam keadaan selamat," ujarnya.
Agus menambahkan, penerapan SMK3 itu dilandasi kesadaran sebagai perusahaan minyak dan gas yang memiliki risiko yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya. "Penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan melindungi seluruh pekerja untuk melaksanakan tugasnya dengan aman dan sehat," katanya.
Keselamatan migas adalah ketentuan tentang standarisasi peralatan, sumber daya manusia, pedoman umum instalasi migas dan prosedur kerja agar instalasi migas dapat beroperasi dengan handal, aman dan ramah lingkungan, sehingga tercipta kondisi aman dan sehat bagi pekerja (K3), aman bagi masyarakat umum dan lingkungan serta aman dan andal bagi instalasi migas sendiri.
Khususnya bagi PHM, lanjutnya, keselamatan pekerja adalah hal utama dan merupakan perlindungan dan keamanan serta kesehatan pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja. "Sehingga persyaratan kerja yang harus dipenuhi, antara lain terdapatnya standarisasi kompetensi, tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik, prosedur kerja dan penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi yang bekerja di tempat berbahaya," imbuhnya.
Hingga 7 Oktober 2020, PT Pertamina Hulu Mahakam telah mencapai 845 hari tanpa Kecelakaan yang Menyebabkan Kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury) atau setara dengan 70.779.246 jam kerja. (win)
|