Dimeriahkan Drama Kolosal, Puncak Peringatan Peristiwa Merah Putih ke-73 di Sanga-Sanga Drama kolosal bertajuk Merah Putih di Tanah Sangasanga menjadi pemuncak upacara peringatan Peristiwa Merah Putih ke-73 di Sanga-Sanga, Senin (27/01) kemarin Photo: Agri
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi menerima puisi serta usulan veteran dan masyarakat Sanga-Sanga yang diserahkan Paiman Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 28/01/2020 13:00 WITA
Drama kolosal yang menggambarkan perjuangan rakyat Sanga-Sanga dalam mempertahankan kemerdekaan mewarnai puncak peringatan Peristiwa Merah Putih ke-73 di Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (27/01) kemarin.
Suguhan drama kolosal yang digarap Teater Merah Putih melibatkan ratusan orang. Mereka terdiri dari para pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum di Kecamatan Sanga-Sanga sendiri.
Drama kolosal yang disutradarai Suyono ini menceritakan sejarah perlawanan pejuang dan rakyat dibawah komando Barisan Pembela Rakyat Indonesia (BPRI) untuk menguasaidi kota minyak Sanga-Sanga dari pendudukan Belanda pada 27 Januari 1947 silam.
Sambil duduk di kursi roda. veteran pejuang mbah Paiman membacakan puisi di hadapan pejabat dan peserta upacara Photo: Agri
Persembahan drama kolosal bertajuk Merah Putih di Tanah Sangasanga ini ditutup dengan pembacaan puisi oleh salah seorang veteran pejuang yakni mbah Paiman. Dalam kesempatan tersebut, Paiman juga menyampaikan usulan agar momen peringatan Peristiwa Merah Putih di Sanga-Sanga juga masuk agenda nasional.
Sajian drama kolosal ini mendapat sambutan hangat dari para pejabat yang hadir, termasuk Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi yang menjadi inspektur upacara pada peringatan Peristiwa Merah Putih ke-73 tersebut.
Upacara parade peringatan Peristiwa Merah Putih ini diikuti ratusan peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, personel TNI, Polri, ASN, hingga organisasi kepemudaan.
Salah satu adegan drama kolosal yang menggambarkan perobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih oleh para pejuang Photo: Agri
Upacara diawali dengan pembacaan Maklumat Peristiwa Perjuangan Merah Putih dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih dan mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang telah gugur.
Gubernur Kaltim Isran Noor dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, masyarakat Kaltim patut bersyukur dan bangga karena Sanga-Sanga menjadi salah satu kota bersejarah yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari belenggu penjajahan Belanda.
"Peristiwa heroik itu patut dikenang dengan tinta emas sepanjang masa dan sebagai teladan perjuangan bagi generasi sekarang dan yang akan datang dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Para pejuang dan rakyat Sanga-Sanga banyak yang gugur menjadi korban serangan balasan Belanda Photo: Agri
Ditambahkannya, Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga merupakan perjuangan berskala nasional yang sepantasnya menjadi catatan sejarah penting di antara catatan sejarah nasional lainnya di Tanah Air.
Sebagai bangsa yang besar, kita seharusnya pandai menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan cara mengenang jejak perjuangan dan menghargainya. "Patrotisme perjuangannya juga harus kita tularkan kepada generasi muda saat ini untuk senantiasa cinta Tanah Air dan siap membela negara," pesannya.
Usai upacara di Lapangan Gelora Pantai, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Bupati Kukar Edi Damansyah dan pejabat lainnya melakukan upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan Wadah Batuah. (win)
|