Coba Kabur Dari Lapas Tenggarong, Satu Tahanan Patah Tulang Setelah Terjatuh Kepala Lapas Tenggarong M Ikhsan menunjukkan letak bangunan Blok B yang menjadi tempat percobaan melarikan diri 4 tahanan dan 1 napi Photo: Agri
Saharuddin Herman terpaksa dirawat di rumah sakit setelah menderita patah tulang akibat melompat dari ketinggian sekitar 22 meter Photo: Fairuz
|
KutaiKartanegara.com - 01/07/2016 17:28 WITA
Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II-B Tenggarong mendadak gempar, Jum'at (01/07) dini hari sekitar jam 01.30 WITA. Pasalnya, ada tahanan yang mencoba kabur dari penjara yang terletak di Jalan Mangkuraja, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
Bahkan satu orang tahanan bernama Saharuddin Herman (36) alias Saha, warga Kecamatan Tabang, nekat melompat dari atas plafon lantai dua bangunan Blok B yang tingginya sekitar 22 meter dari permukaan tanah.
Bukannya berhasil kabur, Saha justru tergeletak tak berdaya setelah menderita patah tulang di bagian kaki kanannya. Tahanan titipan Pengadilan Negeri Tenggarong tersebut kini harus menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
Menurut Kepala Lapas Tenggarong, M Ikhsan, tercatat ada 4 orang tahanan dan 1 orang narapidana yang berupaya melarikan diri. "Mereka semua adalah para pelaku yang terjerat kasus narkoba," ujar Ikhsan.
Selain Saha, ke empat orang tahanan/narapidana lainnya yang belum sempat kabur karena keburu ketahuan adalah Herman (29), Berry Prima (28) dan Ruli (28), ketiganya berstatus tahanan titipan yang masih menjalani proses hukum di PN Tenggarong.
"Sedangkan satu lagi adalah Harry Wahyudi (19). Dia adalah warga binaan yang divonis 3 tahun 6 bulan untuk kasus narkoba. Sekarang sudah menjalani hukuman penjara selama hampir 2 tahun," ujarnya.
Karena perbuatan tersebut, lanjut Ikhsan, mereka semua ditempatkan di sel isolasi. Terkecuali Saha yang masih menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit. "Untuk motifnya, mereka hanya ingin kabur saja. Otak yang merencanakan pelarian ini adalah Saha," terang Kepala Lapas Tenggarong.
Ikshan memaparkan, ke lima tahanan di Blok B8 itu awalnya membobol plafon saat warga binaan lainnya tengah menjalankan salat tarawih, Kamis (30/06) malam. Sekitar jam 11.50 WITA, Saha naik terlebih dahulu yang kemudian disusul oleh Herman. Sedangkan ke tiga tahanan lainnya akan menyusul belakangan.
"Setelah menunggu di atas plafon, Saha dan Herman kemudian mencari celah untuk melompat ke luar tembok. Namun aksi mereka di atas plafon ketahuan warga binaan lainnya. Setelah diteriaki, petugas pun langsung bersiaga dan meminta mereka untuk kembali," ungkapnya.
Namun, meski diteriaki petugas untuk tidak melompat lantaran posisinya yang cukup tinggi, Saha ternyata tetap nekat melompat. "Melompatnya pun tidak mulus. Badannya sempat membentur tiang tembok sebelum jatuh dan patah di bagian kaki," katanya.
Herman yang sebelumnya masih berada di plafon akhirnya kembali ke sel. Setelah diinterogasi, baru terungkap bahwa ada 3 orang lainnya yang akan ikut menyusul kabur dari Lapas Tenggarong, yakni Berry Prima, Ruli dan Harry Wahyudi.
Hanya beberapa saat setelah terjadi upaya kaburnya tahanan dan narapidana, lanjut Ikhsan, petugas Lapas langsung meminta dukungan pengamanan dari Polres Kukar, Polsek Tenggarong, dan Kodim 0906/Tenggarong. "Kita minta bantuan petugas keamanan untuk menetralisir situasi kamtibmas di sekitar Lapas Tenggarong," demikian ujarnya. (win)
|