Kematian Siswa SMK di Bangunan Eks Kantor DBMSDA Murni Bunuh Diri Suasana di sekitar bangunan lama Dinas Bina Marga Kukar setelah ditemukannya siswa SMK yang tewas gantung diri Photo: Agri
Jasad Nelson ditemukan tergantung di tangga bangunan lama eks kantor DBMSDA Kukar Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 21/04/2016 23:34 WITA
Pihak kepolisian memastikan jika siswa SMK Ketopong bernama Rifaldo Nelson (16) yang tewas tergantung di bangunan lama eks kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, pada Selasa (19/04) lalu murni bunuh diri.
"Korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sedangkan ada luka di kaki korban, itu sudah didapatkannya beberapa hari sebelum kejadian," terang Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Paur Subag Humas Polres Kukar Aiptu Agus Priyono.
Sedangkan motifnya, lanjut Agus, diduga karena masalah ekonomi yang menghimpit keluarganya. "Korban memang berasal dari keluarga tidak mampu. Korban malu karena orangtuanya tak sanggup membayar uang sekolah," katanya.
Terpisah, dua teman sekelas korban bernama Stenly dan Fajrianur mengatakan jika korban merupakan sosok yang pendiam dan tak pandai bergaul. Bahkan mereka terakhir bertemu dengan Nelson pada saat di luar jam belajar dan waktu itu Nelson sempat mengutarakan ingin berhenti sekolah.
"Dia sempat bilang ingin berhenti sekolah karena tidak ingin membebani orangtuanya," kata Stenly yang diamini Fajrianur.
Sementara Kepala Sekolah SMK Ketopong, Feri Rahman Hakim, menepis tudingan kalau meninggalnya siswa kelas 1 tersebut lantaran tidak mampu membayar uang gedung sekolah sebesar Rp 900 ribu.
"Karena pada dasarnya tidak pernah ada pungutan tersebut. Kalau uang seragam memang benar, memang sebesar itu, tapi itu juga pada dasarnya digratiskan karena kita usulkan dalam program BSM (Bantuan Siswa Miskin) dengan syarat mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu," ungkapnya.
Ditambahkan Feri, pihaknya juga sudah memproses pengajuan BSM tersebut. Nelson juga tetap bersekolah seperti biasa. "Jadi tidak ada masalah dan tidak ada kewajiban untuk melunasi uang seragam tersebut karena dia memang masuk kategori siswa tidak mampu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, remaja yang akrab disapa Nelson ini menggegerkan warga Tenggarong setelah jasadnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan leher terjerat seutas tali di sekitar tangga gedung eks kantor DBMSDA Kukar yang terbakar pada tahun 2012 silam.
Jasad Nelson pertama kali ditemukan warga Jalan Ahmad Yani bernama Weni Aprilianda (18) pada Selasa (19/04) sore sekitar pukul 17.30 WITA saat hendak foto-foto bersama saudaranya di lantai atas gedung bekas kebakaran itu. (win)
|