Kapal Kelotok Tenggelam di Muara Badak Tiga ABK Ditemukan Tewas, Satu Korban Masih Hilang
Salah satu jasad ABK yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa berhasil dievakuasi tim Basarnas Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 26/02/2016 21:14 WITA
Kecelakaan air terjadi di perairan Muara Berau, desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (25/02) pagi kemarin. Sebuah kapal kelotok dengan nama lambung Cahaya Budi 03 tenggelam sekitar jam 06.00 WITA.
Dari 5 orang yang berada di kapal tersebut, hanya 1 orang yang berhasil menyelamatkan diri yakni Alfian, sang motoris kapal kelotok. Sementara 3 orang Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan dalam keadaan tewas, sedangkan 1 orang ABK lainnya masih belum diketemukan.
Menurut Kapolsek Muara Badak AKP Winaryo, 3 jasad yang ditemukan tim SAR gabungan sepanjang hari ini adalah atas nama Andro Kabuhung, Deliwan dan Janifer Mahaganti.
"Jasad Andro Kabuhung ditemukan sekitar pukul 11.00 WITA. Setengah jam kemudian, jasad Deliwan berhasil ditemukan tim SAR gabungan. Sedangkan jasad Janifer ditemukan pada pukul 15.00 WITA," ujarnya.
Ditambahkan Winaryo, insiden kecelakaan air ini bermula ketika berlangsung bongkar muat batu bara antara kapal MV Dalmatia dengan tongkang Telaga Makmur 01 yang ditarik tugboat Karya Star 31 pada Rabu (24/02) malam lalu sekitar jam 22.00 Wita.
Setelah aktivitas bongkar muat selesai, dua jurumudi tugboat Karya Star 31 yakni Andro Kabuhung dan Janifer Mahaganti melompat ke tongkang untuk melepas tali pengikat dari MV Dalmatia.
Tapi karena cuaca buruk, tugboat Karya Star 31 terseret angin menuju ke arah Muara Berau, sementara kedua ABK tersebut masih terjebak di dalam tongkang hingga Kamis (25/02) subuh.
Sekitar pukul 05. 00 WITA, Andro Kabungun dan Janifer Mahaganti menumpang kapal klotok Cahaya Budi 03 yang tengah mengambil limbah batu bara dari tongkang Telaga Makmur 01.
Melalui telepon seluler, mereka pun menghubungi nahkoda tugboat KM Karya Star 31 Felix Israel untuk memberitahukan bahwa mereka menumpang kapal kelotok KM Cahaya Budi 03 yang sedang sandar di lambung tongkang dan bersedia mengantar mereka kembali ke tugboat.
Namun ternyata kapal kelotok tersebut tak kunjung merapat untuk mengantar Andro dan Janifer. Hingga akhirnya nahkoda menerima kabar lewat komunikasi radio yang menginformasikan bahwa KM Cahaya Budi 03 telah tenggelam.
Nahkoda Felix Israel lalu mencoba menghubungi ponsel kedua ABK tersebut, namun ponsel keduanya sudah tak aktif lagi. KM Karya Star 31 bersama kapal kelotok lainnya mulai melakukan pencarian.
Setelah dilakukan pencarian, hanya Alfian selaku juragan KM Cahaya Budi 03 yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Dari informasi Alfian diketahui bahwa di kapal tersebut juga terdapat 2 ABK bernama Deliwan dan Anto yang turut hilang dalam kecelakaan air tersebut. (win)
|