Tim SAR Masih Cari Dua Warga Samarinda Korban Kecelakaan Air di Sebulu Tim SAR gabungan bersiap melakukan pencarian dua korban hilang akibat kecelakaan air, Selasa (23/02) pagi Photo: Istimewa
Tim SAR gabungan dibagi dalam 5 area dengan luas pencarian hingga 25 km dari lokasi kecelakaan air Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 24/02/2016 00:37 WITA
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap 2 orang korban hilang di perairan sungai Mahakam akibat tabrakan kapal feri tradisional vs ponton batubara di Sebulu pada Minggu (21/02) lalu.
Kedua korban hilang dalam kecelakaan air tersebut adalah Upik (27) dan M Zainul Anwar (27). Mereka adalah pemuda asal Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, yang hendak memancing di Sebulu.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, hingga hari ketiga atau Selasa (23/02), pencarian telah diperluas hingga 25 km dari TKP (Tempat Kejadian Perkara).
"Upaya pencarian melibatkan tim SAR BPBD Kukar, Basarnas, Polres Kukar, Ditpolair, Brimob Polda Kaltim serta masyarakat ataupun relawan lainnya," kata Darmansyah.
Ditambahkannya, pencarian korban telah diperluas hingga sejauh 25 km dari titik awal terjadinya insiden tabrakan feri tradisional vs ponton batubara itu. "Karena bisa saja korban telah terbawa arus sungai Mahakam ke arah hilir," terangnya.
Untuk memudahkan pencarian korban tersebut, lanjut Darmansyah, pihaknya telah membagi tugas tim SAR gabungan tersebut dalam 5 area pencarian. "Untuk tim SAR BPBD Kukar melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga sejauh 5 km," ujarnya.
Sedangkan tim Basarnas menyisir mulai posisi 5 km hingga 10 km dari lokasi kejadian, kemudian tim SAR Polres Kukar di posisi 10-15 km, Ditpolair dari posisi 15-20 km, dan tim SAR Brimob Polda Kaltim di posisi 20-25 km dari TKP.
"Upaya pencarian juga dibantu masyarakat dan relawan yang menggunakan 2 buah kapal feri kayu dan 2 buah perahu ketinting," demikian ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan air yang melibatkan kapal feri tradisional vs ponton batubara ini terjadi pada Minggu (21/02) pagi sekitar jam 05.30 WITA di perairan sungai Mahakam, desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu.
Tabrakan ini terjadi lantaran motoris kapal feri tradisional yakni Saimulah tak melihat sebuah tugboat yang tengah menarik ponton tanpa muatan bergerak dari arah Tenggarong menuju Muara Kaman akibat tebalnya kabut di atas permukaan sungai.
Saimulah dan satu penumpang bernama Adi Wijaya (27) berhasil menyelamatkan diri. Namun nahas, 2 penumpang lainnya yakni Ufik dan M Zainul Anwar hilang setelah tenggelam di sungai Mahakam. (win)
|