Meriahnya Pesta Laut Nelayan Kuala Samboja Salah satu Wala Suji yang dilarung di perairan Selat Makassar pada Pesta Laut yang digelar Senin (01/02) siang di Kuala Samboja Photo: Agri
Warga berebut Wala Suji berisi sesajen yang telah dilarung ke laut Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/02/2016 21:43 WITA
Masyarakat nelayan di Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), punya tradisi warisan leluhur yang unik sebagai bentuk ungkapan syukur atas karunia hasil kekayaan laut yang telah mereka nikmati selama ini.
Tradisi yang dinamakan Pesta Laut Nelayan Kuala Samboja ini digelar Senin (01/02) pagi yang ditandai dengan pelarungan dua buah Wala Suji atau kapal kecil berisi sesajen di perairan selat Makassar.
Dimulainya pelaksanaan Pesta Laut Nelayan Kuala Samboja ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Kukar drh Suriansyah Haji Nawi yang bertindak mewakili Pj Bupati H Chairil Anwar.
"Pesta Laut Nelayan ini merupakan salah satu tradisi yang telah diselenggarakan bertahun-tahun. Saya harap kegiatan ini dapat terus dipertahankan dan dikemas dengan lebih menarik lagi pada tahun yang akan datang," ujar Suriansyah saat membacakan amanat tertulis Pj Bupati Kukar.
Menurutnya, Pesta Laut Nelayan Kuala Samboja ini merupakan kearifan lokal yang sangat potensial untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara agar berkunjung ke Kukar, khususnya Samboja. "Kegiatan ini sudah sepatutnya jadi agenda wisata Kukar," harapnya.
Kegiatan Pesta Laut di Kuala Samboja ini mendapat perhatian antusias dari warga setempat. Ratusan warga telah menanti di atas puluhan kapal untuk ikut mengiringi prosesi pelarungan dua Wala Suji ke laut.
Antusiasme warga nelayan Kuala Samboja mengikuti prosesi pelarungan Wala Suji Photo: Agri
Salah seorang ibu menyiramkan air laut kepada dirinya sendiri sebagai ungkapan pembersihan diri dari hal-hal negatif Photo: Agri | | |
Ritual pelarungan Wala Suji ini dilakukan di dua titik, yakni di perairan selat Makassar yang lokasinya sekitar 1 km dari muara sungai Kuala Samboja, dan terakhir sekitar 2 km dari lepas pantai Tanah Merah.
Begitu Wala Suji dilarungkan di laut, sejumlah kapal pun merapat untuk memperebutkan kapal kecil berisi sesajen itu. Seiring dengan dilarungkannya kedua Wala Suji itu, tradisi saling siram air seperti Belimbur pada pesta adat Erau pun dimulai. (Baca Juga: Ada Belimbur di Pesta Laut Samboja)
Belimbur antar kapal nelayan ini menjadi puncak kemeriahan Pesta Laut Nelayan Kuala Samboja. Tidak hanya dilakukan di laut, acara Belimbur ini juga terjadi di daratan, terutama di sepanjang jalan utama Kelurahan Kuala Samboja.
Sementara dikatakan Asnawi selaku pawang yang memimpin ritual pelarungan Wala Suji, tradisi ini merupakan warisan lelulur masyarakat nelayan Kuala Samboja yang merupakan para perantau Bugis-Makassar.
"Lewat Pesta Laut yang digelar setiap tahun ini, kita memohon kepada Yang Maha Kuasa agar para nelayan kita selalu diberi keselamatan saat melaut, serta mendapat tangkapan ikan yang melimpah," demikian ujarnya. (win)
|