Mayat Nahkoda Kapal Ditemukan Mengapung di Sungai Mahakam
Jasad nahkoda kapal tug boat Buana Nusantara 9, Harry Nasrudin, dibawa ke pinggir sungai Mahakam sebelum kemudian dievakuasi petugas kepolisian ke RSUD AWS Samarinda Photo: Engka Nur
Ditemukannya jasad pria di sungai Mahakam membuat geger warga desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Jum'at (08/01) pagi Photo: Engka Nur
|
KutaiKartanegara.com - 08/01/2016 23:36 WITA
Warga desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, digemparkan dengan ditemukannya sesosok mayat pria yang mengambang di permukaan sungai Mahakam, Jumat (08/01) pagi sekitar pukul 07.00 WITA.
Setelah dilakukan identifikasi, ternyata korban adalah Harry Nasrudin (29), seorang nahkoda kapal tug boat Buana Nusantara 9, yang dilaporkan hilang lewat Polsek Kota Bangun pada Rabu (06/01) lalu.
Menurut Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Handoko melalui Paur Subag Humas Polres Kukar Aiptu Agus Priono mengatakan, korban yang merupakan warga Palembang ini diduga jatuh ke sungai ketika kapal tug boat Buana Nusantara 9 tengah menyusuri sungai Mahakam dari Tenggarong menuju Kota Bangun pada hari Selasa (05/01) lalu.
"Ketika dalam perjalanan menyusuri Mahakam, saksi bernama Syahrir yang merupakan mualim kapal sempat menemui korban yang saat itu sedang mencuci di bawah anjungan kapal. Saksi memberitahukan bahwa ada telpon dari kantor," ujar Agus.
Setelah memberitahukan hal tersebut kepada korban, lanjutnya, saksi Syahril langsung meninggalkan korban menuju ruang kemudi kapal. "Setelah itu saksi dan kru kapal lainnya tidak memperhatikan lagi aktivitas korban," katanya.
Kemudian sekitar jam 21.00 WITA, kru kapal mengetuk kamar korban untuk mengajak makan. Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. "Setelah kamar korban dibuka, ternyata korban tidak ada. Para ABK kemudian mencari di sekeliling kapal, namun korban tak juga ditemukan," terangnya.
Keesokan harinya atau Rabu (06/01) sore sekitar jam 16.30 WITA, barulah kru kapal melaporkan kejadian hilangnya korban kepada petugas di Polsek Kota Bangun, hingga akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jum'at pagi.
"Jasad korban mengambang di perairan sekitar desa Sanggulan. Oleh warga, jasad korban terlebih dahulu dibawa ke pinggir sambil menunggu petugas kepolisian. Setelah petugas datang, jasad korban kemudian dievakuasi untuk dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda untuk divisum," pungkasnya. (win)
|