Semua Penumpang Selamat Ferry Tradisional Tenggelam Bersama 15 Sepeda Motor Garis polisi telah dipasang di dermaga ferry kawasan Gunung Pedidik, Kelurahan Sukarame, setelah insiden tenggelamnya ferry tradisional pada Sabtu (01/02) sore kemarin Photo: Agri
Kapal ferry penyeberangan menjadi andalan warga Tenggarong setelah runtuhnya Jembatan Kartanegara pada tahun 2011 lalu Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 02/02/2014 12:05 WITA
Untuk kesekian kalinya, kecelakaan air kembali terjadi di kota Tenggarong. Sebuah kapal ferry penyeberangan pengangkut sepeda motor bernama Nur Nadila tenggelam di Sungai Mahakam, Sabtu (01/02) sore kemarin.
Tidak ada korban jiwa dari kecelakaan air ini, namun sebanyak 15 unit sepeda motor tenggelam kedalam sungai terbesar di Kalimantan Timur itu.
Secara keseluruhan ada 28 orang yang naik kapal ferry tradisional itu. Mereka terdiri dari 26 orang penumpang, 1 motoris dan 1 ABK (Anak Buah Kapal).
"Tidak ada korban jiwa. Semuanya selamat. Hanya sepeda motor yang tenggelam, jumlahnya 15 unit," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) H Darmansyah.
Menurut Darmansyah, kecelakaan air tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WITA. Saat itu, kapal ferry bergerak dari dermaga penyeberangan kawasan Gunung Pedidik, Kelurahan Sukarame, menuju dermaga di desa Perjiwa, Tenggarong Seberang.
"Namun ketika kapal sudah hampir sampai di dermaga seberang, tiba-tiba kapal kemasukan air hingga akhirnya karam. Posisi kapal saat tenggelam ke daratan sekitar 100 meter," jelasnya.
Menurut Darmansyah, pihak motoris dan ABK telah diperiksa pihak kepolisian. Selain itu, operasional ferry di kawasan Gunung Pedidik juga telah ditutup untuk sementara waktu.
"Kalau penyebab tenggelamnya ferry tradisional tersebut diduga karena kelebihan muatan serta tidak berfungsinya dua pompa pembuang air di kapal itu," pungkasnya. (win)
|