Kader Kesehatan dan Posyandu se-Muara Badak Dapatkan Pelatihan
Suasana pelatihan bagi Kader Kesehatan/Posyandu se-Muara Badak Jum'at (22/09) kemarin Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 23/09/2006 20:47 WITA
Dalam rangka menyukseskan program Gerbang Dayaku tahap II sekaligus mencapai program Kutai Kartanegara Sehat 2008 dan menuju Indonesia Sehat 2010, pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Muara Badak Jum'at (22/09) kemarin menggelar pelatihan bagi Kader Kesehatan/Posyandu yang meliputi para Kader Kesehatan Lingkungan, Kader Gizi, Kader Kesehatan Ibu dan Anak se-Kecamatan Muara Badak.
Pelatihan yang digelar di BPU Mura Badak Ulu ini diikuti sekitar 160 kader se-Muara Badak dengan menampilkan 3 pemateri yakni pimpinan Puskesmas Muara Badak dr Hj W Nuraida, serta dr Yulius Tonapa dan Muspiwin SSos dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Menurut Hj W Nuraida, kegiatan pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Puskesmas Muara Badak dengan BPMIGAS-VICO Indonesia selaku sponsor. "Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan para kader dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Posyandu," ujarnya.
Adapun materi yang diberikan, lanjut Nuraida, meliputi Kesehatan Lingkungan, PHBS, gizi, kesehatan ibu dan anak, serta mengenai penyakit yang lagi trend di masyarakat seperti flu burung, Pneumonia atau radang paru-paru akut, kusta atau lepra, diare atau muntaber, TBC dan DBD.
dr Hj W Nuraida saat menyampaikan materi pelatihan Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Kemudian ada pula materi mengenai Survey Desa Sendiri dan pengisian kartu rumah yang disampaikan Muspiwin dari Dinkes Kukar. Setiap kader diberikan Buku Pedoman pengisian formulir Survey Desa Sendiri (SDS) perumahan di lingkungannya.
"Juga ada Kartu Rumah yang dibagikan di setiap rumah untuk memantau sarana kesehatan lingkungan dan keadaan sekitar rumah. Disamping itu ada pula buku dari Dinkes Kukar yakni Buku Kesehatan Ibu dan Anak sebagai pengganti KMS (Kartu Menuju Sehat)," jelasnya.
Ajang pelatihan tersebut tak pelak menjadi ajang curhat para kader, suasana pelatihan jadi riuh karena tim yang menyampaikan materi dihujani pertanyaan oleh para kader. Mulai dari cara menyiasati kurangnya minat ibu-ibu menghadiri acara timbang badan untuk balita, kader kurang aktif sampai Posyandu yang hanya menggunakan rumah warga karena tidak memiliki tempat.
Dalam ajang tersebut 2 orang kader tampil untuk berbagi informasi mengenai cara atau kiatnya agar supaya ibu-ibu rajin mendatangi Posyandu. Misalnya Marhaya dari Posyandu Nusa Indah I Desa Batu-Batu. Dalam menyiasati hal tersebut, kader mengadakan arisan bagi ibu-ibu sehingga setiap kali diadakan acara kunjungan ke Posyandu untuk pemeriksaan balita maka yang datang bukan hanya ibu-ibu yang punya tapi juga yang tidak punya balita karena akan mengikuti arisan.
Bagi-bagi kaos dan topi sumbangan VICO Indonesia kepada para peserta pelatihan Kader Kesehatan/Posyandu se-Muara Badak Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Lain halnya di Posyandu Seruni di Muara Badak Ilir yang baru berdiri 4 bulan, pihak kader disana melalui ketuanya Sumartini setiap kali ada kunjungan Posyandu menu makanannya diganti. Hari ini lontong sayur, berikutnya sop buntut atau bubur ayam. jadi bukan hanya balita yang dapat makanan tambahan tapi juga ibu-ibu dapat makanan makanya mereka semangat untuk datang.
Soal biaya, kami tidak pernah repot, kebetulan suami saya ketua RT, jadi dananya diambil dari RT dan saya tombokin sendiri. "Nggak masalah, yang penting Posyandu rame," ujar bu Yakub diambut aplaus meriah para peserta.
"Bahkan di tempat kami bukan hanya balita yang memeriksakan kesehatan. Malahan ibu-ibu juga timbang badan dan periksa tensi darah," tambah Sumartini dengan antusias.
Mendengar penuturan tersebut, secara spontan dr Ida menyatakan akan memprogramkan agar bisa juga diadakan Posyandu bagi manula, dan Posyandu Seruni di Muara Badak Ilir bisa jadi percontohan.
"Saya akan ajukan proposal kepada BPMigas-VICO Indonesia agar bisa kerjasama menggelar lomba Posyandu terbaik. Ini untuk menuju bagaimana supaya di Muara Badak bisa terwujud ada desa Siaga bahkan Kecamatan Siaga. Dan saya yakin, untuk wilayah Kukar baru di Muara Badak yang mempunyai program seperti ini," ujarnya.
Maka dari itu kami sangat berterima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuannya terhadap dunia kesehatan di Muara Badak selama ini. Karena menurut Nuraida, hingga sekarang pihaknya tidak pernah mengalami hambatan jika meminta bantuan dari VICO Indonesia untuk kepentingan masyarakat di Muara Badak, seperti halnya bantuan seragam kaos dan topi untuk kader Posyandu pada pelatihan tersebut. (bas)
|