Data Kemiskinan Rancu, Sekkab Kukar Uring-Uringan
Sekkab Kukar HM HUsni Thamrin (tengah) saat membuka Lokakarya P2KP Photo: Rian
|
KutaiKartanegara.com - 06/09/2006 07:57 WITA
Data tentang jumlah orang miskin memang merepotkan banyak pihak, karena antara unit kerja (dinas/instansi) yang satu dengan yang lain sering menghasilkan jumlah yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan dalam pengumpulan datanya setiap unit kerja mengacu pada kriteria atau persepsi yang berbeda.
Kondisi demikian terungkap dalam Lokarkarya Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (05/09) kemarin, di Tenggarong.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar Drs HM Husni Thamrin MM saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan Lokakarya P2KP sempat uring-uringan dengan sajian data kemiskinan yang jumlahnya berbeda-beda dari masing-masing dinas/instansi di Kukar.
Suasana Pembukaan Lokakarya P2KP yang diikuti seluruh stakeholder di Kukar Photo: Rian | | |
Menurutnya dengan data yang kurang akurat akan membuat kebijakan pimpinan menjadi juga kurang tepat. "Bayangkan saja, data kemiskinan dari tiga lembaga yaitu Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak klop satu sama lain," katanya.
Padahal dengan data yang akurat dapat mempermudah pemerintah membuat kebijakan terutama dalam memberikan bantuan penanggulangan kemiskinan. Husni Thamrin berharap ke depan dalam menghimpun data harus melalui satu komando.
"Sehingga data-data tersebut dapat dipertanggung jawabkan sekaligus mempermudah pimpinan dalam membuat kebijakan," demikian katanya.
Lokakarya P2KP diikuti semua dinas/instansi termasuk para anggota Komisi di DPRD, akademisi, Camat, LSM serta tokoh organisasi masyarakat se Kukar. (ian)
|