Lahan Tidur Digarap untuk Perkebunan Sawit Bupati Kukar Tanam Sawit Perdana di Muara Muntai Bupati Kukar H Syaukani HR saat melakukan penanaman sawit perdana di desa Muara Leka, Kecamatan Muara Muntai, tadi siang Photo: Humas Kukar/Evin
KutaiKartanegara.com - 20/07/2006 20:51 WITA
Sebagai bukti komitmen kuat dalam upaya mengentaskan kemiskinan, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) bermitra dengan PT Jaya Mandiri Sukses (JMS) membuka lahan tidur seluas 21 ribu hektare untuk ditanami kelapa sawit.
Dimulainya pemanfaatan lahan tidur untuk perkebunan kelapa sawit ini dilakukan tadi siang yang ditandai dengan penanaman sawit perdana oleh Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR dan Ketua DPRD H Bachtiar Effendi bersama pejabat Muspida lainnya di wilayah Desa Muara Leka, Kecamatan Muara Muntai.
Menurut pimpinan PT JMS, Harianto Teja Wijaya, pembukaan perkebunan kelapa sawit melibatkan sedikitnya 2.000 karyawan. 80% dari jumlah karyawan tersebut direkrut dari masyarakat Kecamatan Muara Muntai dan Muara Wis.
Selain itu, sistem penanaman menggunakan inti plasma yang melibatkan masyarakat sebagai pemilik 20% dari lahan perkebunan yang digarap oleh perusahaan.
Pimpinan PT JMS Harianto Teja Wijaya (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Bupati Kukar H Syaukani HR Photo: Humas Kukar/Evin | | |
"Sebanyak 20% dari luas lahan dan penyediaan bibit sawit diserahkan kepada masyarakat untuk menanam sawit dengan pengawasan dan pembinaan dari perusahaan. Sedangkan sisanya 80% akan digarap oleh perusahaan," jelas Harianto Teja Wijaya.
Ditambahkannya, saat ini baru sekitar 15% dari 21 ribu ha lahan yang mendapatkan ijin tergarap. "Kami akan melakukan penggarapan lahan ini secara bertahap," ujarnya.
Sementara Bupati Kukar H Syaukani HR dalam sambutannya menyatakan rasa bangga terhadap keseriusan PT JMS untuk menggarap lahan tidur di daerah ini menjadi perkebunan kelapa sawit.
Bupati Kukar juga berpesan agar masyarakat yang berada di sekitar perusahaan dapat menjaga baik jalinan kerjasama atau kemitraan ini dengan perusahaan, demikian juga sebaliknya.
"Saya minta nantinya, perusahaan membentuk koperasi untuk lingkungan perkebunan. Ini supaya kesejahteraan antara masyarakat yang terlibat dalam perkebunan bisa terjaga. Juga lahan terhindar dari praktik jual beli ke tangan pihak lain," ujar Syaukani.
Selain itu, tambahnya, dengan diaktifkannya koperasi dapat membantu masyarakat dalam mengelola hasil produksi yang ada di lingkungan perkebunan. (ian)
|