Dibuka Bupati Kukar, Prospek ZBPA Diseminarkan
Bupati H Syaukani HR ketika membuka Semiloka Nasional tentang Refleksi dan Evaluasi Prospek ZBPA di Kukar Photo: Humas Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 21/06/2006 08:34 WITA
Masyarakat Peduli Keselamatan Generasi Wilayah Kalimantan Timur (Mapeksi Kaltim) bekerjasama dengan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan Seminar Lokakarya (Semiloka) Nasional tentang Refleksi dan Evaluasi Prospek Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) di Kukar yang dibuka Bupati Prof Dr H Syaukani HR MM di Mulawarman Ballroom, Hotel Singgasana Tangga Arung, Tenggarong, Selasa (20/06) kemarin.
Semiloka nasional sehari ini mengetengahkan pembicara seperti Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ir H Erman Supeno MBA, Direktur ILO untuk Indonesia Alan Boulton, Mendiknas Prof Dr Bambang Sudibyo, Menkes Dr Siti Fadillah Supiani, Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dan praktisi buruh Mukhtar Pakpahan.
Selain itu turut berbicara di semiloka nasional ini para pakar di bidangnya masing-masing yaitu Ketua Pusat Kajian Antropologi UI Jakarta Sumiarto Aji Purwanto MA, Pakar kebijakan Publik UGM Dr Muhadjir M Darwin dan Ketua Komisi ZBPA Kukar Drs Basran Yunus MM.
Bupati H Syaukani HR dalam sambutannya mengatakan, upaya penghapusan pekerja anak bukanlah hal mudah dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat seperti kita membalik telapak tangan, akan tetapi merupakan suatu proses kerja yang panjang dan berkelanjutan.
"Karena itu upaya yang mulia ini perlu dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan terpadu oleh semua pihak. Yaitu kerjasama antara pemerintah, organisasi sosial dan kemasyarakatan, LSM serta semua kalangan lapisan masyarakat secara bersama-sama," katanya.
Suasana pembukaan semiloka prospek ZBPA yang berlangsung selama sehari di Hotel Singgasana Tangga Arung, Selasa (20/06) kemarin Photo: Humas Kukar | | |
Dengan demikian, menurut Bupati H Syaukani HR, implementasi ZBPA di Kukar memerlukan kerjasama yang padu dan terintegrasi di semua lini sistem sosial dan institusi yang ada.
Menyinggung tentang pelaksanaan semiloka nasional di Kukar, menurutnya merupakan realisasi salah satu kebijakan program ZBPA di Kukar agar mampu mencegah dan menghapus pekerja anak di wilayah ini secara berkualitas.
Sementara Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist M Sirait dalam makalahnya berjudul Buruh Anak, Ancaman Masa Depan mengatakan, keberadaan buruh anak merupakan isu sosial yang kompleks dan berdimensi luas.
"Kompleksitas ini paling tidak menyangkut dua hal, di satu sisi menyangkut kelangsungan hidup pekerja anak itu sendiri dan disisi lain menyangkut kepentingan bisnis," katanya.
Menurutnya di seluruh dunia diperkirakan terdapat sekitar 250 juta orang anak yang bekerja. Diperkirakan sebesar 63% atau hampir 160 juta anak yang bekerja terdapat di benua Asia.
Sementara jumlah mayoritas dari sisanya dijumpai di negara-negara berkembang di wilayah Amerika Selatan dan benua Afrika. Sedang di Indonesia masih menurut Arist M Sirait, UNICEF memperkirakan ada sekitar 8 juta anak dengan status anak putus sekolah memasuki dunia kerja akibat krisis ekonomi.
"Dari jumlah itu sebagian diantaranya terpaksa bekerja pada jenis-jenis pekerjaan yang berbahaya yang dapat mengancam kelangsungan dan tumbuh kembang anak," ujarnya. (joe)
|