Dari Seminar Nasional 1 Tahun Pelaksanaan Pilkada Bupati Kukar: Pilkada Pilar Fundamental Demokrasi
Bupati Kukar H Syaukani HR (kedua dari kiri) ketika menjawab pertanyaan para peserta seminar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 13/06/2006 18:15 WITA
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung (Pilkadasung) sebagai proses pembelajaran politik di tingkat lokal harus seiring dengan bergulirnya kebijakan otonomi daerah. Tegasnya, dengan Pilkadasung otonomi daerah mesti maksimal.
Demikian hal tersebut diungkapkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Prof Dr H Syaukani HR MM dihadapan peserta Seminar Nasional bertajuk Membuka Jendela Demokratisasi Indonesia, Setahun Pilkada Langsung: Telaah dan Prospek, yang berlangsung tadi siang di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta.
Menurut H Syaukani HR dalam makalahnya berjudul Telaah dan Perspektif Perjalanan Demokrasi dan Otonomi Daerah di Kukar, proses pelaksanaan Pilkadasung menjadi ajang pembelajaran politik bagi seluruh komponen bangsa. "Inilah langkah strategis dalam rangka proses panjang pembangunan demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Dikatakan pula, keberhasilan Kukar menyelenggarakan Pilkadasung yang pertama di Indonesia telah menjadi catatan sejarah perjalanan panjang demokrasi dan otonomi daerah di Indonesia. "Ternyata tidak mudah menegakkan demokrasi karena butuh kerja keras, dukungan masyarakat dan tranparansi semua bidang," ujarnya.
Bupati Kukar H Syaukani HR menerima kenang-kenangan dari pimred majalah Gatra, Budiono Kartohadiprojo (kanan) Photo: Agri | | |
Dan Pilkada Kukar telah membuka jendela demokrasi Indonesia, membentang harapan dan cita-cita demokrasi dan otonomi daerah di NKRI masa depan.
Menyinggung masalah saat Pilkadasung, menurutnya KPUD belum memiliki pengalaman bekerja sendiri tanpa panduan dari KPU. "Dengan demikian, sebagai penyelenggara Pilkadasung KPUD Kukar seolah sedang memasuki wilayah yang belum pernah terjamah oleh siapapun," katanya.
Dengan permasalahan yang ada serta persiapan yang tertatih-tatih bukan alasan seluruh elemen masyarakat untuk menyerah. "Pilkadasung Kukar harus sukses, karena menjadi pilkadasung pertama di Indonesia dan rujukan bagi daerah-daerah yang akan melaksanakan pilkadasung," demikian katanya.
Seminar sehari garapan majalah berita mingguan Gatra yang dibuka Sekjen Depdagri Progo Nurjaman ini menampilkan beberapa pembicara. Selain Bupati Kukar H Syaukani HR yang tampil pada sesi pertama yang dimoderatori Walikota Bontang dr H Sofyan Hasdam, turut memberikan pemaparannya adalah Walikota Pekalongan dr Mohammad Basyir Achmad dengan materi berjudul Retrospeksi Pilkadasung di Indonesia, dan Pengamat Politik La Ode Ida dengan materi bertajuk Pilkadasung: Problematika Menegakkan Demokrasi.
Sementara pada sesi II yang dimoderatori Bupati Sumalungun Zulkarnaen Damanik, mengetengahkan Bupati Kutai Timur Drs H Awang Faoek Ishak MM Msi dengan materi bertajuk Pilkadasung Pada Era Multipartai, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dengan judul Dimensi Politik dan Hukum dalam Pilkadasung, serta Pakar Otonomi Daerah Prof Dr Ryaas Rasyid dengan materi berjudul Pilkadasung dalam Perspektif Proses Demokratisasi. (joe/win)
|