Kutai Kartanegara dan IPB Tandatangani MoU Tanaman Jarak
Prof. Syaukani HR saat menanam perdana tanaman jarak di desa Marga sari Keca. Loa kulu Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 17/05/2006 17:54 WITA
Para Camat se Kutai Kartanegara bersama masing-masing seorang Kepala Desanya sejak Selasa (16/5) kemarin selama dua hari mengikuti Workshop Pendirian Kebun Bibit Sumber, Demplot dan Feasibility Study untuk Perkebunan Jarak Pagar (Jotropha curcas Linn) di Hotel Salak Jl Juanda Bogor Jawa Barat.
Workshop yang dibuka Bupati Kukar Prof DR H Syaukani HR MM ini dihadiri Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof DR Ir A Ansori Manttjik MSc. Usai membuka workshop Bupati Kukar Prof Syaukani bersama Rektor IPB Prof Ansori Mattjik menanda tanganani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka kerjasama membudidayakan tanaman Jarak di beberapa wilayah di Kukar.
Penanda tanganan MoU ini disaksikan, Ketua DPRD, Asisten dan Kepala Dinas/Instansi dan para camat serta kepala Desa yang mengikuti workshop.
Prof. Syaukani HR saat penanaman jarak. Photo: joe | | |
Bupati Kukar Prof Syaukani mengatakan lahan di Kukar sangat memungkinkan untuk membudidayakan tanaman jarak. Karena menurutnya selain di Kukar memiliki lahan tidur yang masih amat luas juga prospek tanaman jarak terutama dalam menghasilkan energi biodiesel memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan ramah lingkungan. Prof Syaukani berharap agar peserta yang terdiri para Camat dan Kades se Kukar ini dapat mengikuti workshop dengan sebaik-baiknya. “Disetiap Kecamatan nantinya akan dibudidayakan tanaman jarak ini,” ujarnya.
Syaukani juga minta dukungan pusat dan Pemprov Kaltim dalam upaya pembudidayaan Jarak di Kukar. “Jika program ini berhasil tentunya berguna bagi kepentingan masyarakat dan bangsa,” katanya. Sementara Rektor IPB Prof Ansori Mattjik mengatakan, Penandatanganan MoU kerjasama ini merupakan upaya kerja keras IPB yang harus diberikan kepada mitra dalam hal ini Pemkab Kukar, demi mencapai hasil yang terbaik dimasa mendatang. Menurutnya penelitian dan pemberdayaan pada masyarakat yang dilakukan IPB bertujuan agar dapat meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan bangsa.
Ditambahkannya, IPB memiliki fasilitas dan SDM yang bermutu dengan beragam keahlian yang tidak diragukan lagi. “Jumlah staf pengajar IPB saat ini 1.377 dosen, sekitar 600 orang telah bergelar doktor,” demikian katanya.
Workshop yang diselenggarakan Pusat Penelitian Surpaktan dan Bioenergi (SBRC) Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) IPB Bogor bermaterikan teori dan praktek lapangan. Untuk teori diantaranya Prospek Pengembangan Perkebunan Jarak Pagar untuk Biodiesel dan Pemanfaatan Hasil Samping serta Produk Turunannya yang disampaikan Ketua SBRC LPPM IPB Dr Ir Erliza Hambali. Sedang praktek lapangan dibimbing Dr Ir Theresia Prawitasari dengan materi diantaranya Persemaian, Seleksi Stek dan Sortasi Biji untuk Bibit Jarak Pagar yang Berkualitas. (Joe)
|