Bupati Syaukani Buka Rakerkab III Tim Penggerak PKK Kukar
Bupati Kukar H Syaukani HR didampingi Ketua TP PKK Kukar Ny Hj Dayang Kartini saat menyematkan tanda peserta Rakerkab III PKK Kukar Photo: Humas Kukar/Noraida
|
KutaiKartanegara.com - 12/05/2006 18:55 WITA
Peran aktif wanita dalam pembangunan kini telah memasuki dimensi baru yakni adanya kesetaraan gender. Demikian disampaikan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Prof Dr H Syaukani HR MM ketika membuka Rapat Kerja Kabupaten III Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kukar Kamis (11/05) kemarin di Tenggarong.
Ditambahkannya, dimensi baru itu hadir seiring dengan pergeseran paradigma pembangunan yang bersifat sentralistis ke arah desentralisasi atau yang lebih dikenal sebagai era otonomi daerah.
"Wanita tidak lagi dipandang sebelah mata, wanita mempunyai potensi dan kemampuan yang sama dengan pria, bahkan mampu melebihinya. Bila saja diberikan ruang dan waktu yang lebih untuk berkarya dan berprestasi layaknya pria," katanya.
Menurut Syaukani, peran wanita dalam pembangunan di Kukar sebenarnya merupakan momentum yang tepat. Terutama dalam memberikan porsi proporsional wanita untuk turut serta dalam program pembangunan berbasis Gerbang Dayaku II yang telah divitalisasi dan diaktualisasikan.
Pembukaan Rakerkab III TP PKK Kukar ditandai dengan pemasangan tanda peserta secara simbolis oleh Bupati Syaukani disaksikan pimpinan DPRD, pejabat Muspida, kepala dinas/instansi serta para pengurus organisasi kewanitaan lainnya.
Suasana kegiatan Rakerkab III TP PKK Kukar yang berlangsung di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar Photo: Humas Kukar/Noraida | | |
Sementara Ketua TP PKK Kukar Ny Hj Dayang Kartini Syaukani meminta agar Rakerkab III mampu membuat rencana kerja yang sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. "Tidak perlu muluk-muluk, namun dapat menjawab semua kebutuhan masyarakat terutama kaum ibu," katanya.
Karena tujuan PKK adalah agar kaum ibu dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya hingga lingkungannya. Dia juga berharap anggota PKK dapat menyikapi isu sentral yang terjadi, seperti kejadian gizi buruk, lumpuh layu dan penyakit menular lainnya yang dapat menyebabkan menurunnya kesehatan masyarakat.
"Terjadinya isu ini dikarenakan PKK selama ini mengabaikan programnya sendiri seperti pembinaan Posyandu dan Tanaman Obat Keluarga (Toga)," katanya.
Ke depan PKK harus mampu merevitalisasi dan mengembangkan serta menghidupkan kembali Posyandu dan Toga serta tanaman pekarangan lainnya, sebagai upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak serta gizi keluarga.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Hj Dayang Sapiah Alwy mengatakan, Rakerkab III TP PKK Kukar yang berlangsung dua hari ini akan memilih pengurus TP PKK Kukar periode 2005–2010 dan membahas rencana aksi untuk lima tahun kedepan. Rencana aksi yang telah tersusun melalui Rakerkab ini nantinya akan diaplikasikan mulai dari TP PKK dari Tingkat Kabupaten hingga ke Desa/Kelurahan.
"Peserta Rekerkab ini berjumlah 126 orang yang berasal dari pengurus TP PKK Kukar dan Kecamatan. Sebagai narasumber didatangkan dari Bappeda, Bapemas, Tim ZBPA, Dinas Perindagkop, Dikluspora, Dinas Kependudukan dan Capil serta Dinas Kesehatan," demikian ujarnya. (joe)
|