Hari Guru Nasional 2019 Ini Sambutan Nadiem Makarim Yang Bikin Para Guru Bersorak Riuh dan Bertepuk Tangan Ratusan guru bersorak riuh dan bertepuk tangan saat mendengarkan sambutan tertulis Mendikbud RI Nadiem Makarim yang disampaikan Bupati Edi Damansyah Photo: Agri
Bupati Kukar Edi Damansyah menyerahkan piagam penghargaan bagi guru berprestasi di Kukar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 25/11/2019 11:54 WITA
Ratusan guru yang hadir pada upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2019 di Tenggarong bersorak riuh dan bertepuk tangan, Senin (25/11) pagi.
Para guru tersebut memberikan aplaus dan bersorak saat Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim.
Pidato Mendikbud RI yang cukup singkat itu ternyata berisi sebuah harapan akan terjadinya perubahan pada sistem pendidikan di Indonesia. Namun mantan CEO Go-jek itu mengajak agar para guru di Indonesia untuk memulai perubahan itu di kelas masing-masing.
Pengibaran bendera Merah Putih mengawali upacara peringatan Hari Guru Nasional di halaman Kantor Bupati Kukar Photo: Agri
Berikut kutipan sambutan tertulis Mendikbud Nadiem Makarim yang disampaikan Bupati Edi Damansyah:
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit. Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
"Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia," seru Nadiem Makarim.
Namun, lanjutnya, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. "Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama. Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda," pesannya.
Mendikbud meminta agar para guru mengajak para murid berdiskusi, bukan hanya mendengar. Kemudian berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
"Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan. Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak. Selamat Hari Guru," demikian amanat Mendikbud RI Nadiem Makarim.
Upacara peringatan Hari Guru Nasional yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kukar tadi pagi diikuti ratusan peserta, mulai dari para guru TK hingga guru SLTA, pelajar SD hingga SLTA, serta mahasiswa.
Upacara diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan para pelajar MAN 2 Kukar. Selain itu, peringatan HGN 2019 juga ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan bagi para guru berprestasi di Kukar. (win)
|