Jembatan Martadipura Beroperasi, Akses ke Pedalaman Terbuka Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun yang membuka isolasi wilayah pedalaman di Kukar seperti Tabang, Kembang Janggut dan Kenohan Photo: Jaya Miharja
KutaiKartanegara.com - 08/03/2006 14:55 WITA
Bila kita membuka peta Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), maka Kecamatan Tabang merupakan wilayah kecamatan yang paling ujung dan terjauh letaknya dari ibukota Kabupaten Kukar, Tenggarong.
Kendati kondisi georafisnya demikian, namun potensi wisata serta potensi sumber daya alam (SDA) di wilayah kecamatan ini terbilang lengkap, namun belum tergarap secara maksimal.
SDA Tabang mulai dari holtikultura hingga bahan galian belum sepenuhnya tergarap karena terkendala sulitnya akses menuju wilayah tersebut yang hanya mengandalkan transportasi sungai, terlebih bila musim kemarau tiba di wilayah itu.
Selama ini, satu-satunya akses menuju Tabang adalah melalui jalur sungai, yaitu melewati Sungai Belayan yang merupakan salah satu anak sungai Mahakam.
Namun kendala akses ini nampaknya bakal teratasi setelah berdirinya Jembatan Martadipura yang diresmikan Mendagri HM Ma’ruf SH Minggu (05/03) lalu di Kecamatan Samboja, Kukar.
Tokoh masyarakat Tabang H Abdul Sani SSos yang turut menyaksikan peresmian mengatakan, peresmian jembatan ini merupakan awal kebangkitan ekonomi dan sosial di Kecamatan Tabang dan sekitarnya.
Karena dengan diresmikannya Jembatan Martadipura menurutnya akan memberikan multiplier effect yang luas, yaitu selain memotivasi Pemkab Kukar agar fokus membangun infrastruktur juga akan membuka peluang kerja dan mendorong akselerasi ekonomi warga.
H Abdul Sani yang juga anggota DPRD Kukar menambahkan, "sebagai wakil rakyat tentunya saya akan terus mendesak Pemkab Kukar untuk segera membangun akses jalan dari Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun menuju Tabang. Dari jembatan hingga menuju Tabang jaraknya kurang lebih 90 km, melewati Kecamatan Kembang Janggut dan Kahala," ujarnya.
Menurut Abdul Sani, badan jalan hingga tembus ke Tabang sudah ada sejak lama yang dibuat perusahaan HPH. Kini tinggal diberi agregat kemudian pengerasan dengan material jalan beton.
"Insya Allah Pemkab Kukar pada tahun anggaran 2006 ini akan memulai pembangunan infrastruktur hingga menuju Tabang," imbuhnya.
Ditambahkan Abdul Sani, sangatlah tepat bila Pemkab membangun infrastruktur di wilayah ini. "Sebab 3 Kecamatan di wilayah ini memiliki potensi SDA sangat besar dan beragam namun belum digali secara maksimal.
Menurutnya pula, ketiga kecamatan itu memiliki kekhasan potensi SDA masing-masing. Kecamatan Kenohan misalnya memiliki potensi usaha perikanan. Sedang Kembang Janggut dengan potensi perkebunan kelapa sawit seluas 70.000 hektar.
Sedang Kecamatan Tabang yang luasnya 7.764 km persegi memiliki potensi SDA cukup besar terutama galian tambang seperti batubara, biji besi, nikel hingga emas. "Kualitas emas dari Tabang ini paling tinggi kadarnya hingga mencapai 90 persen," ujarnya.
Sedang hasil buminya mulai buah-buahan, sarang burung walet hingga kayu log dan hasil hutan ikutan lainnya. Sedang di sektor kepariwisataan Tabang juga memiliki potensi yang tidak kalah seperti terdapatnya puluhan etnik Dayak yang satu sama lain berbeda adat dan budayanya. Ditambah obyek wisata alam seperti air terjun, jeram dan pegunungan hutan tropis.
Abdul Sani optimis dengan terbukanya akses jalan darat hingga ke Tabang melalui jembatan Martadipura ini memberikan nilai tambah bagi kemajuan Kukar di masa depan. "Karena dari Tabang lah nantinya masa depan di Kukar ini dibangun," tandasnya. (joe)
|