Kukar Budidayakan Tanaman Jarak, Syaukani Tanam Perdana
Bupati Kukar H Syaukani HR mengangkat bibit tanaman Jarak Pagar didampingi Ketua Sentana Kukar Andi Sabrin (kiri) dan Ketua FKMTNKB H Basori Rachmat (kanan) Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 14/02/2006 20:53 WITA
Melalui Sentra Petani dan Nelayan (Sentana) Kutai Kartanegara (Kukar), Forum Komunikasi Masyarakat Tani dan Nelayan Karya Bangsa (FKMTNKB) Kukar tadi siang melakukan pembudidayaan tanaman Jarak (Jatropha curcas) perdana di Desa Margasari, Kecamatan Loa Kulu.
Pembudidayaan perdana 5.000 bibit tanaman Jarak ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM ditandai penanaman bibit Jarak di atas salah satu lokasi lahan seluas 1 hektar dari 7 ribu hektar yang direncanakan di Desa Margasari, Loa Kulu.
Ketua FKMTNKB Kukar H Basori Rahmat mengatakan, pembudidayaan tanaman jarak yang bijinya mampu menghasilkan minyak jarak ini memiliki masa depan yang sangat prospektif yakni sebagai energi alternatif berupa bahan bakar bio-diesel yang sangat ramah lingkungan dan bahan baku obat-obatan.
Bupati Syaukani saat melakukan penanaman perdana bibit tanaman Jarak Pagar di atas lahan 1 ha dari 7.000 ha yang direncanakan oleh FKMTNKB dan Sentana Kukar Photo: Joe | | |
Menurutnya, selain pangsa pasar minyak jarak di dunia masih terbuka luas, juga tanaman jarak dapat hidup di lahan marginal maupun kritis. Selain itu biji jarak dapat dipanen setelah usia 6 bulan sejak ditanam dengan usia produktif selama 25 tahun.
Menyinggung penanaman perdana 5.000 bibit jarak di Desa Margasari ini, menurut Basori sebagai upaya memotivasi petani lainnya agar mengikuti langkah yang dilakukan pihaknya.
Sementara Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM mengatakan, kekayaan potensi sumber daya alam di Kukar selain minyak bumi dan gas alam (migas) serta batubara kini semakin bertambah lagi dengan adanya pembudidayaan tanaman Jarak.
Bupati Kukar H Syaukani HR sambil memperhatikan sebotol minyak jarak yang sudah diolah, menjelaskan kemampuan minyak ini dihadapan para petani Desa Margasari, Kecamatan Loa Kulu Photo: Agri | | |
Menurutnya, potensi migas dan batubara sebagai energi dari dalam bumi Kukar sejak dahulu hingga saat ini sudah dieksploitasi sedemikian rupa.
"Namun energi yang dihasilkan dari alam ini tidak dapat diperbaharui dan akan habis dalam beberapa dekade ke depan. Kini saatnya kita membuat terobosan dengan menciptakan energi masa depan melalui eksploitasi minyak jarak," kata Syaukani.
Bupati Kukar juga berjanji bila masyarakat mendukung, Pemkab Kukar akan menjalin kerjasama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) dalam mengembangkan tanaman ini.
Bupati Kukar juga mengatakan akan mengundang investor dalam dan luar negeri untuk membangun kilang pengolah biji jarak menjadi minyak bio-diesel. "Karena teknologi menjadikan minyak jarak sebagai energi alternatif (bio-diesel) sudah dimiliki bangsa kita," kata Bupati H Syaukani HR.
Di Indonesia, minyak jarak sudah dikenal sejak 60 tahun silam ketika balatentara Jepang membawanya sebagai bahan bakar lampu penerangan dan obat-obatan. (win/joe)
|