Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Mayat Pemuda Ditemukan di Anggana, Ternyata Ini Penyebab Kematiannya

Jasad Muma ditemukan tergeletak di tepi sungai di kawasan Dusun Tanjung Berukang, Desa Sepatin, AngganaJasad Muma ditemukan tergeletak di tepi sungai di kawasan Dusun Tanjung Berukang, Desa Sepatin, Anggana
Photo: Dok. Polsek Anggana


Petugas bersiap mengevakuasi jasad Muma untuk dibawa ke RSUD AW Syahranie Samarinda
Petugas bersiap mengevakuasi jasad Muma untuk dibawa ke RSUD AW Syahranie Samarinda
Photo: Dok. Polsek Anggana

KutaiKartanegara.com - 25/10/2017 13:42 WITA
Sesosok mayat pemuda ditemukan tergeletak di tepi sungai yang berada di kawasan Dusun Tanjung Berukang, RT 8 Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Selasa (24/10) kemarin.


Mayat pemuda tersebut ditemukan seorang penyambang kepiting bernama Haking (45) ketika menyusuri sungai dengan perahunya di kawasan yang dikenal dengan sebutan Bagusung Tanjung Pamerrung.


Haking yang merasa cukup mengenali mayat tersebut lantas menghubungi keluarga korban yakni M Amir (47), warga Kelurahan Sanga-Sanga Muara, Kecamatan Sanga-Sanga.


Amir pun mendatangi lokasi penemuan mayat untuk memastikan. Dan ternyata benar, mayat pemuda tersebut adalah keluarganya sendiri yakni Muma bin Malle (20).


Mendapati Muma meninggal dunia dalam keadaan tak wajar, Amir lantas menelepon pihak Polsek Anggana untuk melaporkan hal tersebut. Petugas Polsek Anggana pun langsung mendatangi lokasi. Setelah melakukan olah TKP, jasad Muma kemudian dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, untuk divisum.


Namun tak perlu waktu lama bagi polisi untuk mengungkap kasus kematian Muma. Pasalnya pada hari yang sama, seorang pria berinisial SA (45) datang menyerahkan diri ke Polsek Anggana.


Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Kapolsek Anggana Iptu Suwarsono mengatakan, SA mendatangi Mapolsek Anggana pada Selasa (24/10) siang kemarin dan mengaku telah berkelahi dengan korban sehari sebelumnya yakni Senin (23/10) sore sekitar jam 17.00 WITA.


Dari pengakuan SA, dirinya membela diri setelah Muma menyerang dari arah belakang dan memukul punggung SA dengan linggis bergagang kayu. Keduanya kemudian terlibat dalam perkelahian yang berakhir dengan tewasnya Muma.


"Sebelum terjadi perkelahian, awalnya korban datang sekitar jam 13.30 WITA kemudian meminta minum dan diberi minum air putih oleh SA. Setelah itu SA memperbaiki talang air rumahnya, sedangkan korban masuk rumah dan baring-baring di dalam," ungkapnya.


Sekitar jam 15.30 WITA, SA selesai melakukan perbaikan talang dan melihat korban sedang duduk di kursi. Kemudian SA masuk membuatkan kopi 2 gelas untuk dirinya dan Muma. "Sekitar jam 17.00 WITA, korban meminta diantarkan untuk mencari perahu tumpangan ke Sungai Mariam. SA kemudian turun duluan dari rumah tersebut diikuti Muma," jelasnya.


Namun baru sekitar 20 meter meninggalkan rumah, lanjutnya, tiba-tiba korban memukul SA dengan linggis bergagang kayu dari arah belakang. SA lantas melakukan perlawanan dan terjadi perkelahian.


"SA bahkan sempat menggigit telinga korban. Korban pun menarik kepalanya sehingga gigi depan bagian bawah SA lepas. Setelah itu SA mencekik korban hingga keduanya terjatuh dengan posisi korban berada di bawah. SA terus mencekIk korban hingga lemas tak berdaya," ujarnya.


SA kemudian bergegas kembali ke pondok hingga akhirnya datang rekannya bernama Aris. Kepada Aris, SA mengatakan hampir dibunuh orang. Keduanya kemudian menuju lokasi terjadinya perkelahian dan melihat Muma masih tergeletak di tanah.


"Aris kemudian menelepon Jafar untuk diantar ke Handil 2 dengan menggunakan kapal. Mereka kemudian pergi meninggalkan pondok tersebut. Namun keesokan harinya SA menyerahkan diri ke Polsek Anggana," kata Kapolsek Anggana.


Atas perbuatannya yang membuat nyawa Muma melayang, lanjut Suwarsono, SA dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama 7 tahun. (win)

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Peringatan HUT Kota Tenggarong ke-240, Bupati Edi Damansyah dan Kerabat Kesultanan Kutai Ziarah ke Makam Aji Imbut
Bertabur Aneka Doorprize, Serunya Media Gathering PWI Kukar
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
Puncak Pelaksanaan Erau 2022 Ditandai Dengan Mengulur Naga dan Belimbur
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com