PSTI Kaltim Laksanakan Musprov di Tenggarong
Ketua Bidang Organisasi KONI Kaltim Drs Syifuddin Dj saat mengalungkan tanda peserta Musprov PSTI Kaltim secara simbolis Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 08/02/2006 20:03 WITA
Persatuan Olahraga Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltim hari ini melaksanakan Musyawarah Provinsi (Musprov) yang berlangsung di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong.
Pembukaan Musprov PSTI Kaltim ini dilakukan Ketua KONI Kaltim melalui Ketua Bidang Organisasi Drs Syaifuddin Dj tadi pagi yang ditandai dengan pemasangan tanda peserta secara simbolis.
Turut hadir dan memberikan sambutan saat acara pembukaan Musprov PSTI Kaltim ini masing-masing Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PSTI Dr Aswizar Adam, Wakil Bupati Kukar Drs H Samsuri Aspar MM dan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PSTI Kaltim periode 2000-2005 dr H A Sofyan Hasdam SpS.
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Musprov PSTI Kaltim Drs H Syamsul, Musprov sehari ini diikuti para Pengurus PSTI Kabupaten/Kota se Kaltim. "Tujuan dilaksanakannya Musprov PSTI Kaltim ini selain utnuk menyusun program kerja organisasi selama 5 tahun ke depan, juga sekaligus untuk memilih Ketua dan membentuk kepengurusan PSTI Kaltim masa bakti 2006-2010," ujar Syamsul.
Ketua Pengprov PSTI Kaltim 2000-2005 H Sofyan Hasdam (kedua dari kanan) saat menyampaikan sambutannya Photo: Joe | | |
Sementara Ketua Pengprov PSTI Kaltim 2000-2005 dr HA Sofyan Hasdam SpS mengatakan, bayak hal yang telah dilakukannya selama menjabat Ketua PSTI Kaltim namun banyak pula hal yang belum dilakukan. "Yang jelas saya masih mencintai organisasi dan olahraga ini," ujarnya.
Sedang Ketua Harian PB PSTI Dr Aswizar Adam, kendati sepak takraw berasal dari Sulawesi dan Indonesia pada umumnya, namun olahraga ini sudah mengglobal. Hal ini dapat disaksikan pada Asian Games yang akan dilselenggarakan Desember mendatang di Doha, Qatar.
Dikatakan pula saat SEA Games lalu di Manila, Filipina, kontingen sepak takraw Indonesia meraih 1 perak dan 5 perunggu. Artinya olahraga ini sudah mampu dimainkan dengan baik oleh lawan-lawan kita di ASEAN. "Oleh sebab itu sebagai pemilik olahraga ini kita harus berjuang meraih kembali kejayaannya," kata Aswizar.
Menyingung pola pembinaan atlit sepak takraw, menurut Aswizar Adam kini dilakukan dengan menerapkan Scientific Approach atau pendekatan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Pola-pola pembinaan dengan pendekatan tradisional kini semakin ditinggalkan karena capaian prestasi atlit dalam pertandingan berskala internasional kian meningkat.
Ditambahkannya ada 6 unsur menjadikan atlit berprestasi diantaranya memiliki talenta atau bakat. "Bila atlit yang dibina tidak berbakat sama saja membuang uang dan energi. Selain itu, seorang atlit juga harus memiliki kondisi fisik dan kepercayaan diri yang baik dan mantap." katanya.
Sementara baik Drs Syaifuddin Dj maupun Wabup Kukar Samsuri Aspar sama-sama berharap agar cabang olahraga sepak takraw Kaltim terutama pada saat PON XVII mendatang dapat menjadi pengumpul medali terbanyak. (joe)
|