Tekuk Arema 2-1, Mitra Kukar Buka Peluang ke Final PJS 2015 Ekspresi striker muda Yogi Rahadian usai membobol gawang Arema Cronus sekaligus membawa keunggulan bagi Mitra Kukar Photo: Agri
Yogi Rahadian dan para pemain lainnya merayakan gol pembuka yang dicetak Patrick Dos Santos Cruz Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 10/01/2016 12:57 WITA
Skuad Mitra Kukar berhasil memenuhi ambisinya untuk meraih kemenangan di laga pertama semifinal turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015 usai mengalahkan Arema Cronus dengan skor tipis 2-1 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (09/01) malam.
Dua gol untuk kemenangan tim Naga Mekes lagi-lagi diciptakan Patrick Dos Santos Cruz dan Yogi Rahadian, masing-masing pada menit '52 dan '74. Sedangkan gol semata wayang Arema dicetak Cristian Gonzales di menit '63.
Bagi Patrick Dos Santos, gol ke gawang Arema Cronus membuat dirinya memimpin daftar top skor atau pencetak gol terbanyak PJS 2015. Striker berusia 22 tahun itu kini mengemas 7 gol.
Pergerakan striker Patrick Dos Santos Cruz kerap merepotkan barisan pertahanan Arema yang digalang Kiko Insa dkk Photo: Chandra Apriadi
Duel dua kapten tim di lapangan tengah: Ahmad Bustomi (Arema Cronus) vs Rizky Pellu (Mitra Kukar) Photo: Machdie | | |
Kemenangan penting atas Arema Cronus membuat peluang Mitra Kukar untuk melangkah ke partai final PJS 2015 semakin terbuka. Tim Naga Mekes hanya butuh hasil imbang pada pertandingan leg kedua semifinal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (17/01) depan.
Arsitek tim Mitra Kukar, Jafri Sastra, menyatakan sangat puas dengan kemenangan yang diraih Rizky Pellu dkk. Menurut Jafri, hal tersebut merupakan buah kerja keras para pemainnya.
"Anak-anak bermain luar biasa, dan hasil ini patut kita syukuri. Tapi masih ada 90 menit lagi di leg kedua yang harus kita maksimalkan sehingga kita betul-betul bisa mengamankan posisi kita untuk lolos ke final. Bukan hal mudah, tapi kita akan siapkan strategi khusus nanti di sana," ujarnya.
Meski menang atas Arema, Jafri mengakui masih ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi seperti ketenangan, organisasi permainan, komunikasi antar pemain, serta banyak aspek lainnya. "Kita masih punya waktu untuk memperbaiki beberapa kekurangan tersebut sebelum berangkat ke Malang," pungkasnya. (win)
|