Jalan di Bakungan Longsor Pemkab Kukar Nyatakan Status Tanggap Darurat
Pj Bupati Kukar Chairil Anwar dan pejabat terkait saat meninjau lokasi jalan longsor di desa Bakungan Photo: Istimewa
Sekkab Kukar Edi Damansyah melihat lebih dekat kondisi longsoran jalan di Bakungan akibat abrasi sungai Mahakam Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 18/07/2015 17:11 WITA
Terkait longsornya jalan poros Tenggarong-Samarinda/Balikpapan via Loa Janan di desa Bakungan, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) telah menetapkan status Tanggap Darurat selama 7 hari.
Pasalnya, Jalan Gerbang Dayaku di desa Bakungan tersebut merupakan jalur utama yang digunakan untuk memasok barang kebutuhan pokok maupun BBM ke wilayah Kukar maupun Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Ambruknya jalan yang berstatus Jalan Negara itu membuat warga dari Kubar maupun Tenggarong yang ingin berpergian ke Balikpapan/Samarinda atau sebaliknya harus memilih jalan alternatif, yakni lewat Tenggarong kemudian menyeberang dengan ferry ke Tenggarong Seberang untuk menuju Samarinda.
Pengguna ferry tradisional maupun kapal ferry besar yang menghubungkan Tenggarong dengan Tenggarong Seberang kini mengalami peningkatan sejak longsornya jalan poros di Bakungan pada Rabu (15/07) lalu.
Di sekitar desa Bakungan sendiri sebenarnya ada jalan alternatif yakni menggunakan jalan desa serta jalan hauling perusahaan batubara. Namun jalan tersebut cukup sempit, sehingga kendaraan yang akan lewat harus mengantri dengan sistem buka tutup. Selain itu, kondisi sebagian jalan cukup becek atau licin jika diguyur hujan.
"Saat ini masih dikerjakan pembuatan jalan alternatif khusus untuk kendaraan roda dua yakni lewat lahan PT ABK hingga tembus jembatan ulin di samping longsoran. Untuk kendaraan roda empat, termasuk mobil tangki BBM dan mobil sembako akan menggunakan jalan hauling," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, H Darmansyah.
Menurut Darmansyah, status Tanggap Darurat atas peristiwa longsornya jalan di Bakungan tersebut dapat saja diperpanjang. "Tergantung situasi dan kondisi di lapangan," imbuhnya.
Selain berdampak pada terganggunya arus mudik-balik Lebaran, longsornya jalan tersebut juga berdampak pada terputusnya pipa distribusi air bersih ke 4 desa di Loa Janan.
Empat desa di Loa Janan hingga sekarang masih mengalami krisis air bersih, yakni di desa Bakungan, Jembayan, Loa Duri Ulu dan Loa Duri Ilir. "Ya, sampai sekarang masih belum mengalir. Kabarnya masih terus diupayakan perbaikan pipa PDAM agar air bersih bisa kembali mengalir ke rumah warga," kata Kades Loa Duri Ulu, Gunardi.
Musibah longsornya badan jalan di desa Bakungan ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Kukar. Pj Bupati Kukar Chairil Anwar bersama pejabat terkait langsung turun ke lapangan pada Kamis (16/07) lalu untuk mencari solusi terbaik agar mobilitas warga kembali lancar.
"Dari 3 perusahaan di sekitar desa Bakungan yakni PT Anugerah Bara Kaltim, PT Indo Perkasa dan PT Rinjani Kartanegara siap membantu membuatkan jalan alternatif melewati lahan perusahaan mereka. Sedangkan untuk distribusi air bersih, pihak PDAM masih bekerja keras untuk memperbaiki. Mudah-mudahan secepatnya bisa normal kembali," demikian kata Chairil. (win)
|