Baru Naikkan Truk Mixer, Kapal Ferry Karam di Tepi Mahakam
Sejumlah anak duduk bersantai di haluan kapal ferry KM Samudra yang telah diikat ke tepi dermaga Deni Putra, Desa Rempanga, Loa Kulu Photo: Agri
Bagian depan kapal ferry KM Samudra telah diikat ke daratan namun hingga sore belum ada tanda-tanda evakuasi truk mixer Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/07/2015 21:07 WITA
Belum sempat berangkat meninggalkan dermaga, sebuah kapal ferry tradisional KM Samudra malah tenggelam ketika mengangkut truk mixer Ready Mix Hino 500, Senin (13/07) malam, di dermaga Deni Putra, KM 7, Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal ferry tradisional tersebut. Baik sopir truk dan rekannya maupun awak kapal yang secara keseluruhan berjumlah 4 orang berhasil menyelamatkan diri.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Handoko, kejadian tersebut bermula ketika truk mixer KT 8539 WC yang dikemudikan Darman (25) didampingi rekannya Rangga Setio Budi (25) hendak menyeberang ke desa Jongkang dengan menggunakan kapal KM Samudra sekitar pukul 21.00 WITA.
Truk mixer tanpa muatan tersebut masuk ke kapal ferry dengan kepala mobil truk terlebih dahulu. Setelah truk berhasil masuk, ban truk kemudian diganjal oleh ABK bernama Heri agar truk tak dapat bergerak.
Sopir truk yakni Darman dan rekannya Rangga kemudian keluar dari truk mixer tersebut. Namun karena kapal agak miring ke kiri, ABK kemudian berteriak menyuruh agar truk dimundurkan lagi untuk memperbaiki posisi.
Darman pun memundurkan truk. Saat mobil mundur itulah tiba-tiba air sungai masuk di bagian depan kapal. ABK yang semula menyuruh mundur akhirnya menyuruh Darman untuk kembali memajukan truk.
Namun sudah terlambat. Kapal tetap kemasukan air dan mulai miring ke kanan hingga akhirnya kapal tenggelam beserta truk mixer tersebut. Empat orang di kapal yakni Darman, Rangga, Heri dan nahkoda kapal bernama Ferdy (54) berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian.
Menurut Handoko, penyebab kecelakaan air ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. "Dari pihak pemilik truk mixer tersebut diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 1,4 milyar," demikian katanya. (win)
|