Jelang Erau 2015, Sultan dan Putra Mahkota Ikuti Adat Beluluh
Upacara adat Beluluh diakhiri dengan ritual Ketikai Lepas yang dilakukan Sultan Kutai dengan salah seorang sesepuh kerabat Kesultanan Kutai Photo: Agri
Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II saat menjalani ritual Beluluh Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 03/06/2015 14:07 WITA
Beberapa rangkaian kegiatan jelang dilaksanakannya pesta adat Erau mulai dilaksanakan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura sejak hari Rabu (03/06) ini. Salah satunya adalah upacara adat Beluluh yang berlangsung tadi pagi di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong.
Pelaksanaan upacara adat Beluluh ini dilakukan terhadap Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II dan Putra Mahkota Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat. Pasalnya, kedua tokoh ini akan menjalankan sejumlah ritual adat selama berlangsung Erau Adat Kutai mulai 7 hingga 14 Juni mendatang.
Upacara adat yang berlangsung tertib dan khidmat ini dihadiri Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf, Kapolres Kukar AKBP Handoko, Kajari Tenggarong Bambang H, Kepala Staf Kodim 0906/TGR Mayor Inf Didi Carsidi, Wakil Ketua DPRD Kukar Rudiansyah, Sekkab Kukar Edi Damansyah, kepala dinas/instansi serta kerabat Kesultanan Kutai.
Dalam upacara adat Beluluh ini, Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II terlebih dahulu menjalani ritual tersebut dengan duduk di atas sebuah balai yang terbuat dari bambu kuning.
Empat orang pria kerabat Kesultanan Kutai kemudian membentangkan kain kuning yang disebut Kirab Tuhing diatas kepala Sultan. Sementara seorang pawang atau Belian membacakan mantra-mantra memohon kepada Yang Maha Kuasa agar Sultan diberikan kesehatan, keselamatan dan kekuatan selama melaksanakan Erau.
Usai pemberian Tepong Tawar oleh seorang pawang perempuan yang disebut Dewa, selanjutnya Sultan Kutai melakukan ritual Ketikai Lepas dengan 3 orang terpilih, yakni Wabup HM Ghufron Yusuf, Kajari Tenggarong dan salah seorang sesepuh kerabat Kesultanan Kutai.
Setelah Sultan Kutai selesai menjalani prosesi Beluluh, giliran Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat melakukan ritual adat yang sama. Di akhir ritual tersebut, Putra Mahkota melakukan ritual Ketikai Lepas bersama Kapolres Kukar, Kasdim 0906/TGR dan Menteri Sekretaris Keraton HAP Gondo Prawiro.
Menurut Koordinator Seksi Sakral Kesultanan Kutai, Awang Demang Nata Krama, upacara adat Beluluh memiliki makna sebagai pembersihan diri Sultan dan Putra Mahkota yang akan melaksanakan Erau.
"Apabila Sultan dan Putra Mahokota telah diluluh, maka mereka tidak boleh menginjakkan kaki langsung ke tanah atau istilahnya betuhing sampai berakhirnya Erau yang ditandai dengan Belimbur," ujarnya.
Selain upacara adat Beluluh, lanjutnya, pihak Kesultanan Kutai hari ini masih akan menggelar ritual adat lainnya jelang pelaksanaan Erau. "Nanti sore akan ada upacara adat Menjamu Benua, dilanjutkan dengan upacara adat Merangin pada malam harinya," pungkasnya. (win)
|