Sempat Ricuh, Demo Mahasiswa Tuntut Kejelasan Beasiswa Gerbang Raja
Aksi saling dorong yang berbuntut pemukulan mewarnai demonstrasi Gerakan Mahasiswa Kukar di Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Senin (20/04) siang Photo: Agri
Seorang mahasiswa dilarikan rekan-rekannya setelah mengalami pemukulan oleh petugas Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 21/04/2015 01:24 WITA
Kericuhan antara mahasiswa dengan petugas keamanan sempat mewarnai aksi unjuk rasa Gerakan Mahasiswa Kutai Kartanegara (Gema Kukar) di halaman Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Senin (20/04) siang.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan para mahasiswa untuk mempertanyakan kejelasan beasiswa Gerbang Raja yang penerimanya telah diumumkan tahun 2014 lalu namun tak kunjung menerima pencairannya hingga saat ini.
"Padahal dana tersebut sangat dibutuhkan untuk membiayai perkuliahan kami. Dulu katanya akan cair Januari, terus Maret, kemudian awal April. Tapi hingga kini tak juga cair dengan alasan macam-macam," ujar Koordinator Aksi, Halimatu.
Ditambahkan mahasiswa Semester VI FISIP Unikarta ini, aksi ini melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai elemen seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari seluruh fakultas di Unikarta.
Selain menuntut agar beasiswa Gerbang Raja yang diajukan tahun lalu dapat segera cair, lanjutnya, mereka juga menuntut agar beasiswa tahun 2015 tidak menggunakan sistem yang sama seperti tahun 2014. "Karena pencairannya sangat lamban," imbuhnya.
Dalam aksinya, para mahasiswa sempat meminta kepada petugas keamanan untuk dapat bertemu dengan Bupati Kukar Rita Widyasari. Namun karena Bupati Rita Widyasari masih tugas ke luar daerah, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar HM Arsyad akhirnya yang .
Terkait pencairan beasiswa, Arsyad mengatakan kewenangannya bukan lagi berada di Tim Beasiswa Gerbang Raja, melainkan di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Kukar. "Jadi tidak benar kalau kami menahan uang beasiswa. Uangnya masih berada di kas daerah. Namun karena berdasarkan peraturan, administrasinya harus lewat BPKAD. Dan ini harus dilakukan secara hati-hati," jelasnya.
Setelah memberikan penjelasan kepada mahasiswa, Arsyad kemudian meminta izin untuk rapat dengan Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD Kukar. Seluruh pengunjukrasa yang sempat lesehan di teras depan kemudian dipersilakan masuk ke Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar sambil menanti audiensi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar Edi Damansyah.
Waktu terus berlalu. Lantaran menunggu cukup lama, para pengunjukrasa mulai kehilangan kesabaran. Mereka kemudian keluar meninggalkan Ruang Serba Guna dan berniat naik ke lantai dua untuk menjemput Sekretaris Daerah.
Namun upaya mereka dihalangi petugas keamanan yang terdiri dari personel Polres Kukar dan Satpol PP Kukar. Aksi saling dorong pun terjadi. Pihak keamanan berhasil mendorong seluruh pengunjukrasa keluar dari lobi Kantor Bupati.
Hanya saja, aksi saling dorong ini akhirnya menjadi ricuh setelah salah seorang mahasiswa terkena pukulan petugas Satpol PP. Suasana pun semakin memanas ketika beberapa mahasiswa terlibat saling pukul dengan petugas Satpol PP. Beruntung petugas Polres Kukar berhasil meredam bentrokan tersebut dengan melerai kedua belah pihak.
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Sekkab Kukar Edi Damansyah didampingi Asisten I H Chairil Anwar, Asisten III Mahmudan, Kepala BPKAD Taufan Hidayat dan Kabag Kesra HM Arsyad turun menemui pengunjukrasa.
Sekkab Edi Damansyah menyatakan bahwa beasiswa Gerbang Raja tahun 2014 akan dicairkan dalam pekan ini juga. "SPM sudah ditandatangani Kepala BPKAD Kukar, artinya beberapa hari ke depan beasiswa tersebut sudah bisa ditansfer ke rekening masing-masing mahasiswa," ujar Edi Damansyah disambut tepuk tangan para pengunjukrasa.
Edi juga berharap agar para penerima beasiswa dapat memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan pendidikan. "Jangan dibelikan radio, atau membayar cicilan motor dan sebagainya, melainkan harus betul-betul digunakan untuk keperluan kuliah," imbuhnya.
Selain itu, Edi meminta kepada penerima beasiswa untuk mengisi form beasiswa yang disiapkan sebagai laporan pertanggungjawaban. "Semua penerima beasiswa harus melengkapi persyaratan yang telah ditentukan," demikian pesannya.
Setelah puas mendengarkan jawaban Sekkab Edi Damansyah, para pengunjukrasa pun membubarkan diri dengan tertib untuk kembali ke kampus. (win)
|