Tumbang 2-3 dari PPU, Kukar Gagal ke Final Sepakbola Porprov Tim sepakbola Kukar harus mengakui keunggulan PPU dalam laga semifinal sepakbola Porprov Kaltim 2014 di Samarinda Photo: mySAMARINDA.com/Abe
Kukar gagal melangkah ke babak final setelah tumbang 2-3 dari PPU Photo: mySAMARINDA.com/Abe
|
KutaiKartanegara.com - 17/11/2014 21:52 WITA
Kesebelasan Kutai Kartanegara (Kukar) secara mengejutkan tumbang 2-3 dari tim Penajam Paser Utara (PPU) dalam laga semifinal cabang olahraga sepakbola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Kalimantan Timur 2014 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (16/11) malam.
Tim PPU yang bermain lebih disiplin dan taktis menghukum barisan pertahanan Kukar dengan 3 gol yang dicetak pada menit '29, '68 dan '74. Kukar sendiri baru memperkecil ketertinggalan ketika laga telah memasuki menit-menit akhir.
Iwan Darwis baru menjebol gawang PPU pada menit ke-89. Kemudian giliran Anam membobol gawang PPU pada masa injury time. Namun, waktu tersisa sudah tak mencukupi bagi Kukar untuk menyamakan kedudukan.
PPU pun menyudahi laga semifinal cabang olahraga bergengsi itu dengan kemenangan 3-2 atas Kukar. Mereka pun melenggang ke partai puncak menghadapi tuan rumah Samarinda memperebutkan medali emas yang akan digelar di Stadion Segiri pada Selasa (18/11) sore.
Tim Kukar sendiri harus puas medali perunggu cabor sepakbola tanpa harus bertanding melawan Balikpapan. Pasalnya, kontingen Balikpapan telah menyatakan mundur dari Porprov V Kaltim 2014 lantaran tak puas dengan kinerja tim keabsahan dan PB Porprov yang tutup mata terhadap banyaknya atlet luar daerah yang secara ilegal tetap dimainkan oleh tuan rumah Samarinda.
Kesebelasan Balikpapan yang seharusnya berlaga di semifinal pertama menghadapi Samarinda tidak hadir di lapangan, Minggu kemarin. Tim tuan rumah Samarinda pun menang WO atas Balikpapan dan maju ke final tanpa harus mengeluarkan keringat.
Pelatih Kukar, Rachmat Hidayat, meminta maaf kepada masyarakat Kukar karena tak dapat memenuhi harapan untuk membawa skuad Kukar melaju ke partai final. "Anak-anak telah bermain maksimal. Kita juga banyak menciptakan peluang, namun penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama bagi kita," ujarnya.
Ditambahkan Rachmat, padatnya jadwal pertandingan membuat para pemainnya kelelahan dan tampil dibawah form saat berlaga di semifinal. "Dalam waktu 10 hari, kita bermain sebanyak 5 kali. Faktor minimnya recovery juga berpengaruh kepada pemain. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kukar karena hanya bisa mempersembahkan medali perunggu," pungkasnya. (win)
|