Tenggarong Kutai Carnival 2014 Suguhkan Nature of Borneo Para talent TKC 2014 yang tampil dengan kostum bertema Mangrove atau pohon Bakau Photo: Agri
Para talent TKC berjalan di hadapan tenda yang dipenuhi para pejabat serta undangan Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/10/2014 22:54 WITA
Gelaran Tenggarong Kutai Carnival (TKC) kembali mendapat sambutan hangat dan antusias warga Tenggarong serta sejumlah kota lainnya di Kalimantan Timur, Sabtu (18/10) kemarin.
Kendati cuaca Tenggarong begitu panas oleh terik sinar matahari, namun hal itu tak menyurutkan warga untuk menyaksikan parade jalanan dengan kostum unik itu.
Mengusung tema Nature of Borneo, TKC 2014 menampilkan 3 sub tema, yakni Mangrove (pohon bakau), Purun (anyaman tikar) dan Enggang (burung khas Kalimantan).
Kostum-kostum unik dari 3 sub tema itu ditampilkan oleh 130 talent TKC, termasuk didalamnya 40 orang anak-anak usia Sekolah Dasar yang memberikan keunikan tersendiri bagi TKC tahun ini.
Sama seperti tahun sebelumnya, gelaran TKC kali ini juga dimeriahkan dengan kehadiran puluhan talent dari Jember Fashion Carnaval (JFC). Selain itu ada pula penampilan khusus dari para alumni TKC tahun 2012 dan 2013.
Kostum dengan Tema Purun ikut menyemarakkan TKC 2014 Photo: Agri
Penampilan talent anak-anak memberikan warna tersendiri bagi penyelenggaraan TKC 2014 Photo: Agri | | |
Menurut Kepala Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar, Sri Wahyuni, TKC merupakan rangkaian dari Festival Kota Raja (FKR) dalam ranka memeriahkan hari jadi kota Tenggarong ke-232.
Sri mengatakan, TKC ini bertujuan untuk menggerakkan potensi kreatifitas masyarakat khususnya, dari segi kostum yang bersumber dari nilai budaya dan alam Kukar. "Tentunya TKC juga merupakan salah satu bentuk promosi wisata Kukar," katanya.
Sementara Bupati Kukar Hj Rita Widyasari yang membuka sekaligus menyaksikan kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada para talent TKC yang makin berkembang, baik dari segi kreatifitas pembuatan kostum maupun penampilan. Walaupun, menurutnya beberapa talent terlihat belum menunjukkan kemampuan secara total, khususnya talent anak-anak.
"Tapi saya tetap mengapresiasi keikutsertaan anak-anak usia 4 tahun hingga usia SD. Ini menunjukkan regenerasi TKC berkembang, dan membangun bakatnya di bidang fashion sejak dini," ujar Rita kepada para wartawan usai gelaran TKC 2014.
Rita pun berharap agAr kedepan TKC terus berkembang dan maju dengan mempertahankan cri khas kostum yang berasal dari budaya dan kekayaan alam Kukar.
"Meriahnya TKC ini saya harap bisa dimanfaatkan masyarakat lain untuk mengembangkan usaha ekonomi kreatif, yang pasti kedepan saya ingin TKC makin maju setara dengan JFC yang saat ini merupakan instruktur TKC," harapnya. (win)
|