APM Kukar Gelar Aksi Solidaritas Untuk Mesir Salah seorang peserta aksi damai APM Kukar untuk Mesir membagi-bagikan selebaran kepada warga Tenggarong yang melintas Photo: Agri
Suasana aksi solidaritas untuk Mesir oleh APM Kukar, Jum'at (16/08) lalu Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 18/08/2013 23:44 WITA
Aksi kekerasan militer Mesir yang menewaskan banyak rakyat sipil pendukung Presiden terguling Mohamed Morsi mengundang keprihatinan dunia.
Tak terkecuali di Indonesia, khususnya di Kutai Kartanegara (Kukar), ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Persaudaraan untuk Mesir (APM) Kukar menggelar aksi solidaritas di Tenggarong, Jum'at (16/08) sore lalu.
Aksi damai APM Kukar sendiri diawali dengan long march dari halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman menuju bundaran Jembatan Aji Imbut atau Jembatan Bongkok.
Setelah dilakukan pembacaan ayat-ayat Al Qur'an, aksi damai APM Kukar diisi dengan orasi dari sejumlah pengurus organisasi yang terlibat. Sementara beberapa peserta aksi lainnya membentangkan sejumlah spanduk, poster serta membagi-bagikan selebaran kepada para pengguna jalan yang melintas.
Menurut M Yunus selaku Koordinator Aksi APM Kukar, aksi damai ini melibatkan sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat seperti KAMMI, Formasi, GEPAK, hingga para pelajar.
"Aksi ini kami gelar sebagai bentuk keprihatinan atas terjadinya pembantaian oleh rezim militer Mesir terhadap rakyat sipil yang tak berdosa," ujarnya.
Yunus berharap agar lewat aksi ini dapat mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak mengakui pemerintahan rezim militer Mesir yang telah menggulingkan pemerintahan yang sah.
Sementara Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Regional Kalimantan H Saiful Aduar ikut menyatakan penyesalannya terhadap tragedi kemanusiaan di Mesir.
Menurutnya, tragedi pembantaian yang dilakukan militer Mesir tidak hanya cukup sampai sebatas keprihatinan. "Umat Islam di seluruh dunia perlu melakukan suatu langkah konkret dalam berkontribusi. Setiap umat Islam harus tergerak hatinya ketika dihadapkan kasus pembantaian di Mesir. Kesulitan mereka kesulitan kita juga, masalah mereka, masalah kita juga," ujarnya.
Namun, lanjut Saiful, karena menyangkut masalah dalam negeri Mesir, umat Islam di Indonesia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka.
"Kita jauh, kita tidak bisa berbuat banyak. Tapi dengan doa, insya Allah bisa kita bantu. Bayangkan dahsyatnya doa, jika 200 juta umat Islam di Indonesia memanjatkan doa untuk Mesir," paparnya.
Saiful menghimbau kepada umat Islam di Kukar agar dapat membacakan qunut nazilah di setiap shalat fardhu, bahkan di dalam khutbah Jum'at. "Doa untuk Mesir bisa dibacakan dalam do'a khutbah kedua," katanya. (win)
|