Bupati Kukar Bagi-Bagi 'THR', Pendopo Odah Etam Diserbu Petugas Satpol PP Kukar menjaga pintu gerbang untuk membatasi warga yang hendak masuk ke halaman Pendopo Odah Etam Photo: Agri
Bupati Rita Widyasari memberikan 'THR' kepada seorang ibu yang membawa bayi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 10/08/2013 13:13 WITA
Suasana 'Open House' Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, pada hari kedua Lebaran, Jum'at (09/08) malam, mendadak riuh oleh ribuan warga yang berdesak-desakan untuk mendapatkan 'THR' berupa uang Rp 50 ribu dari Bupati Rita Widyasari.
Hal ini terjadi ketika petugas Satpol PP Kukar mulai membuka pintu gerbang rumah jabatan Bupati Kukar sekitar pukul 20.30 WITA. Teriakan warga yang terjepit, hingga tangisan anak-anak yang ketakutan, mewarnai suasana antrian di depan gerbang Pendopo.
Petugas Satpol PP terpaksa harus mengevakuasi anak-anak, termasuk bayi, yang telah terjebak bersama orangtua mereka. Tak ayal, para balita itu pun menangis sejadinya lantaran harus terpisah dari orangtua mereka untuk sementara waktu.
"Tolong yang di belakang jangan mendorong!" seru petugas Satpol PP ketika melihat desakan warga yang menyebabkan beberapa bocah dan gadis remaja menangis karena terjepit di pintu gerbang.
Beberapa wanita bahkan mulai jatuh pingsan karena sesak nafas akibat berdesak-desakan. Mereka pun langsung diprioritaskan untuk dievakuasi dan mendapat perawatan.
Warga yang pingsan mendapat perawatan diluar maupun didalam gedung Pendopo Odah Etam Photo: Agri
Warga yang telah mendapatkan 'THR' wajib mencelupkan jari ke tinta Photo: Agri | | |
Tak ingin ada banyak korban yang berjatuhan, Satpol PP Kukar akhirnya membuka pintu gerbang lebar-lebar dan membiarkan warga memasuki halaman Pendopo Odah Etam.
Dan konsentrasi massa pun terpusat ke teras depan Pendopo Odah Etam yang dijaga ketat pihak Satlantas Polres Kukar. Beberapa warga kemudian dipersilakan masuk satu per satu untuk bersilaturahmi sekaligus mendapatkan 'angpao' dari Bupati Rita Widyasari.
Sementara di dalam Pendopo, Bupati Rita Widyasari membagikan langsung amplop kecil berisi selembar uang Rp 50 ribu kepada warga yang berbaris tertib. Untuk ibu yang membawa bayi atau balita, Rita memberikan dua amplop.
Bagi mereka yang telah menerima amplop 'THR' dari Bupati Rita Widyasari, diwajibkan mencelupkan salah satu jari ke tinta yang telah disiapkan di sekitar pintu keluar.
Kendati demikian, masih ada warga, kebanyakan anak-anak, yang nekat antri kembali setelah menghapus bekas tinta. Namun aksi mereka banyak ketahuan oleh petugas Satpol PP dan Polres Kukar yang memeriksa dengan cermat jari-jari mereka. Mereka yang ketahuan telah menerima 'THR' langsung diamankan di tengah ruangan hingga acara bagi-bagi 'THR' tersebut berakhir.
Bupati Kukar Rita Widyasari mengaku tidak menyangka jika warga yang datang untuk mendapatkan 'THR' begitu banyak. "Mungkin karena di media ada disebutkan saya mau bagi-bagi THR di hari kedua Lebaran," ujarnya.
Rita juga sangat prihatin karena ternyata banyak ibu-ibu yang nekat membawa balita, bahkan bayi, untuk berdesak-desakan masuk ke Pendopo. "Tahun depan saya minta tidak ada lagi ibu-ibu yang bawa bayi atau balita," imbuhnya.
Menurut Rita, bagi-bagi rezeki di hari Lebaran memang sudah menjadi tradisi keluarga besar Syaukani. "Sejak zaman Bapak saya dulu sudah berbagi dengan warga. Dan sekarang saya juga meneruskannya," ujar Rita yang juga putri dari mantan Bupati Kukar H Syaukani HR.
Ketika ditanya berapa besaran uang yang disiapkannya untuk berbagi tersebut, Rita enggan membeberkan nominalnya. "Ada deh, banyak pokoknya. Tidak perlu disebutkan," ujarnya sambil tersenyum.
Acara bagi-bagi 'THR' tadi malam berakhir sekitar pukul 23.30 WITA. Bupati Rita Widyasari yang kelelahan setelah membagikan sendiri 'THR' kepada warga, akhirnya digantikan kakaknya Silvi Agustina.
Kegiatan 'Open House' Bupati Rita Widyasari tadi malam merupakan yang terakhir. Pasalnya, Bupati Kukar hanya melaksanakan 'Open House' selama 2 hari yakni pada hari pertama dan hari kedua Lebaran Idul Fitri. (win)
|