Baru Merapat di Dermaga Desa Rempanga, Ferry Angkut Truk Tangki Tenggelam
Mobil tangki PDAM Kukar yang sempat terendam sungai Mahakam akhirnya berhasil dievakuasi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/10/2012 19:16 WITA
Sebuah ferry tradisional yang mengangkut sebuah truk tangki milik PDAM Tirta Mahakam tenggelam hanya beberapa saat setelah merapat di dermaga ferry Deny Putra, KM 7 Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Rabu (10/10) jelang tengah malam.
Tidak ada korban jiwa dari insiden ini. Pasalnya, sopir dan penumpang truk beserta motoris ferry langsung menyelamatkan diri ke tepi dermaga saat ferry tradisional dengan nama 'Bipa 1' itu mulai terisi air.
Sedangkan truk tangki tersebut berhasil dievakuasi pada Kamis (11/10) tengah malam sekitar pukul 00.05 WITA. Truk tersebut langsung dibawa mobil derek Dinas Perhubungan Kukar ke PDAM Tirta Mahakam, Tenggarong.
Menurut Kapolsek Loa Kulu, AKP Kurdi, truk tangki plat merah dengan nomor polisi KT 8562 C itu dikemudikan Imansyah (28), warga Jalan Slamet Riyadi, Samarinda. Saat kejadian, Imansyah membawa istri beserta anaknya.
Truk tangki yang membawa 5 ton air itu menyeberang dari Desa Jongkang menuju Desa Rempanga dengan menggunakan ferry 'Bipa 1' yang dikemudikan oleh M Hendra (35), warga Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong.
Pada saat menyeberang, ferry tersebut tidak mengalami masalah yang berarti. Namun masalah baru muncul ketika ferry telah merapat dan truk bersiap hendak naik ke dermaga.
"Setelah diselidiki, ferry tersebut tenggelam bukan karena adanya kebocoran atau ramdor yang patah. Melainkan karena badan ferry bergeser mundur saat truk hendak naik ke atas dermaga, sehingga air sungai bisa masuk dari bagian depan kapal," ujarnya.
Ditambahkan Kurdi, sebenarnya motoris telah mengikat ferry tersebut dengan menggunakan dua tali. "Mungkin karena kendor dan muatan truk sangat berat, sehingga ferry tersebut malah mundur saat truk hendak naik," jelas Kapolsek Loa Kulu.
Kapolsek Loa Kulu bersyukur tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. "Dalam musibah ini tak ada korban jiwa. Semua permasalahan langsung diselesaikan secara kekeluargaan saja," kata Kurdi.
Sementara sang motoris ferry, Hendra, mengaku jika ferry yang dikemudikannya itu bisa mengangkut 2 mobil kecil untuk sekali jalan dan bahkan mampu membawa 1 unit dump truck dalam keadaan kosong.
Itulah sebabnya Hendra pun memberanikan diri mengangkut truk tangki bermuatan 5 ton air itu tadi malam. "Saat menyeberang aman saja, tidak ada masalah. Dan saat di dermaga saya mengikat ferry dengan menggunakan dua tali. Tapi, saat truk mau naik, tiba-tiba saja ferry mundur dan berat di depan. Sehingga air masuk dari depan dan menenggelamkan truk dan ferri," ungkapnya.
Sementara dikatakan sopir truk tangki, Imansyah, dirinya saat itu bertugas mengambil air di L2 Tenggarong Seberang untuk bahan baku air minum kemasan.
"Biasanya saya menyeberang dari Loa Raya menuju Sukarame. Tapi karena ada perbaikan jembatan, saya pun lewat dermaga Jongkang. Ketika saya tanya motoris apakah ferry itu sanggup mengangkut tangki bermuatan, motorisnya bilang bisa karena sudah biasa. Jadi saya pun naik," imbuhnya.
Insiden tersebut langsung dilaporkan warga kepada kepolisian setempat. Tak lama kemudian, tim dari Polres Kukar, Polsek Loa Kulu, Dinas Perhubungan dan Satpol PP langsung ke lapangan untuk membantu proses evakuasi truk.
Pengangkatan truk dilakukan dengan cara memasang beberapa buah drum kosong agar truk tangki tersebut mengapung, kemudian ditarik oleh mobil derek milik Dinas Perhubungan Kukar. (win)
|