Ribuan Warga Muara Badak Buat SIM Langsung di Mapolsek
KutaiKartanegara.com - 26/08/2005 22:48 WITA
Untuk mempermudah warga Muara Badak memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi), Polsek Muara Badak mulai hari ini hingga Minggu (28/08) menghadirkan langsung 4 orang personil Polres Kukar bersama 1 orang perwira yang akan menangani pembuatan SIM secara kolektif.
Menurut Kapolsek Muara Badak Iptu M Adnan AS SH, proses pembuatan SIM ini melalui beberapa tahapan yakni pengisian formulir, pemeriksaan kesehatan, pengambilan sidik jari dan pemotretan. Dan hasilnya baru bisa diambil di Mapolsek Muara Badak dua minggu kemudian.
"Hingga saat ini sudah sekitar 1.000 orang mendaftar untuk mendapatkan SIM baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. 95% warga yang sudah mendaftar untuk mendapatkan SIM untuk jenis kendaraan roda dua siasanya untuk roda empat, tapi ada juga yang minta perpanjangan," ujar Iptu M Adnan AS SH.
Diakuinya, jumlah sebanyak itu tidak hanya dari Kecamatan Muara Badak tapi juga dari Marangkayu yang berjarak sekitar 30 kilometer. "Terus terang anggota kami cukup kewalahan melayani warga yang ingin mendapatkan SIM, karena tidak menyangka kalau bisa mencapai ribuan orang. Meskipun demikian, kami tetap melayani karena itu sudah merupakan tanggung jawab kami," katanya.
Menurutnya, ada tiga alasan mengapa masyarakat Muara Badak begitu antusias untuk mendapatkan SIM. Pertama karena pihak Polsek Muara Badak kian intensif menggelar razia, kedua karena adanya langkah jemput bola yakni dengan mendatangkan personilnya langsung ke Muara Badak sehingga bisa menghemat waktu dan biaya bagi masyarakat. "Yang ketiga, karena adanya kesadaran dari masyarakat untuk mentaati hukum yakni harus memiliki SIM bagi setiap pengendara," tandasnya.
Dikatakan Ilyas Sumantri, salah seorang warga yang ingin mendapatkan SIM secara kolektif program Polsek Muara Badak, kegiatan ini sangat positif dan sangat membantu serta mempermudah warga untuk mendapatkan SIM. "Terus terang kalau kami harus berangkat ke Tenggarong, berapa biaya yang harus kami keluarkan. Belum lagi efisiensi waktu dan resiko di perjalanan," ucap Ilyas.
Pria yang sehari-harinya seorang pegawai mitra kerja VICO Indonesia ini mengaku kalau istrinya juga mengurus untuk mendapatkan SIM. Soalnya kalau tidak memiliki SIM agak repot dan selalu was-was karena sewaktu-waktu bisa kena razia.
Beberapa warga yang berhasil ditemui menilai positif dan mendukung adanya program penertiban lalu lintas yang dilakukan oleh Kapolsek Muara Badak. "Mestinya hal seperti ini diterapkan sejak dulu, karena di Muara Badak sudah bertahun-tahun tidak pernah diadakan razia, jadi kita disini santai aja tidak pernah memikirkan membuat SIM," ujar warga yang enggan disebutkan namanya. (bas)
|