Prihatin Ambruknya Jembatan Kartanegara Komisi V DPR RI ke Tenggarong
ketua komisi V DPR RI H Mulyadi (kanan) saat menyampaikan maksud tinjauannnya ke Jembatan Kartanegara Photo: Humas Kukar/Heru Abdi
|
KutaiKartanegara.com - 30/11/2011 16:13 WITA
Ambruknya Jembatan Kartanegara di kota Tenggarong mengundang keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali Komisi V DPR RI yang hari ini datang ke Tenggarong untuk melihat langsung lokasi kejadian dan proses evakuasi yang masih terus dilakukan tim SAR gabungan.
Kedatangan rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin H Mulyadi ini disambut Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo.
"Kami kesini untuk melihat langsung dan mengumpulkan informasi tentang musibah ini sebagai bahan rapat di DPR RI besok (01/12), sehingga bisa diambil keputusan politik terkait robohnya jembatan ini," ujar H Mulyadi.
Hal yang turut menjadi perhatian Komisi V DPR RI adalah bagaimana proses pencarian korban hilang berikut evakuasinya, serta penanganan korban yang selamat.
Menanggapi hal itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo mengatakan pihaknya terus melakukan upaya evakuasi korban baik dengan cara menyisir permukaan sungai Mahakam maupun dengan penyelaman langsung ke reruntuhan. "Namun penyelaman terkendala dengan jarak pandang nol sehingga tak bisa melihat apa-apa, dan juga arus sungai yang kuat," ujranya.
Sementara ditambahkan Bupati Kukar Rita Widyasari, Pemkab Kukar sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk memperlancar proses evakuasi.
"Segala biaya korban yang dirawat di rumah sakit juga kami tanggung. Kami juga menyiapkan santunan yaitu untuk korban meninggal meninggal sebesar Rp 25 juta, cedera berat Rp 10 juta dan cedera ringan Rp 5 juta," jelasnya.
Secara terpisah ketika ditemui usai peninjauan, Mulyadi mengatakan perlunya penyelidikan penyebab ambruknya Jembatan Kartanegara secara teknis oleh tim ahli dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang jembatan tersebut. "Jadi siapa yang bertanggung jawab baik secara perdata maupun pidana, kita belum tahu," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas akibat ambruknya Jembatan Kartanegara telah bertambah satu orang menjadi 19. Korban terakhir ditemukan usai Komisi V DPR RI meninjau jembatan nahas tersebut. (her)
|