Awang Faroek Lepas Kontingen Kaltim ke Penas KTNA
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak saat berdialog dengan beberapa peserta Penas KTNA asal kaltim Photo: Humas Kukar/Lina
|
KutaiKartanegara.com - 15/06/2011 18:06 WITA
Sebanyak 1.500 orang petani/nelayan asal Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hari ini dilepas Gubernur Awang Faroek Ishak untuk ikut ambil bagian dalam Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pelepasan kontingen asal Kaltim yang dihadiri pula oleh Wabup Kukar HM Ghufron Yusuf ini berlangsung tadi pagi di Gedung Beladiri, kompleks GOR Aji Imbut, Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang.
Saat memberikan arahannya, Gubernur Awang Faroek meminta kepada peserta asal Kaltim untuk selalu menjaga kesehatan selama sepekan mengikuti kegiatan ini.
Apalagi pelaksananaan Penas KTNA kali ini berlangsung di Kaltim sendiri, oleh karena itu Gubernur Awang Faroek meminta kepada para peserta asal Kaltim turut menyukseskan event nasional ini.
"Marilah kita bersama-sama menyukseskan Penas KTNA 2011. Kaltim harus menjadi tuan rumah yang baik dan ramah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Awang Faroek juga meminta kepada beberapa peserta untuk maju ke depan dan menunjukkan KTP-nya. Lantas, Gubernur pun membacakan nama dan status pekerjaan para peserta yang maju itu.
"Jangan malu mencantumkan identitas sebagai petani. Karena petani itu merupakan pekerjaan yang sangat mulia," ujar Gubernur Kaltim Awang Faroek.
Dikatakan Awang Faroek, sekarang ini petani tak lagi identik dengan pakaian yang lusuh, bau yang tak sedap ataupun penghasilan yang kecil. Karena saat ini sudah banyak petani yang sukses dan menggunakan dasi sebagai petani yang intelektual.
Bahkan menurut Gubernur, saat ini para petani sudah canggih dalam memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana informasi dan tukar pikiran.
"Pertanian sekarang ini sudah sangat maju. Tidak lagi menggunakan alat-alat tradisional, tetapi sudah menggunakan teknologi tinggi untuk pengolahannya. Saya sangat mengharapkan pertanian akan berkembang baik di Kaltim maupun di luar Kaltim," harapnya.
Mulai tahun ini, lanjut Gubernur, Pemprov Kaltim akan memberikan beasiswa kepada masyarakat terutama pelajar untuk menuju Kaltim sebagai pusat agribisnis.
"Kita tak boleh bangga dengan batu bara karena suatu saat akan habis, dan yang akan berkembang adalah pertanian. Pertanian lebih banyak menghasilkan lapangan pekerjaan dibandingkan batu bara," demikian katanya. (lin)
|