Rita Canangkan Hari Budaya Gunakan Busana Adat dan Bahasa Kutai Setiap Jum'at Suasana Rapat Paripurna DPRD Kukar dalam rangka peringatan HUT Tenggarong ke-228 Photo: Humas DPRD Kukar/Roman
Bupati Rita Widyasari berdialog dengan para Anggota DPRD Kukar yang mengenakan busana daerah Kutai Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/09/2010 11:53 WITA
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari mencanangkan hari Jum'at sebagai Hari Budaya. Di Hari Budaya ini, para pegawai Pemkab Kukar dan bahkan swasta diminta mengenakan pakaian adat serta menggunakan Bahasa Kutai.
Hal ini disampaikan Bupati Rita Widyasari saat berpidato pada Rapat Paripurna DPRD Kukar dalam rangka peringatan hari jadi kota Tenggarong ke-228, Selasa (28/09) kemarin, di Tenggarong.
Menurut Rita, pemakaian busana daerah dan penggunaan Bahasa Kutai ini dimaksudkan untuk meningkatkan kecintaan dan melestarikan budaya daerah.
"Hal ini tentu saja untuk menghargai dan melestarikan adat budaya kita, sekaligus mendorong kemajuan kepariwisataan kita. Kita harus bangga jadi warga Kukar. Saya sendiri sangat bangga jadi orang Kukar," serunya.
Ditambahkan Rita, pencanangan Hari Budaya ini akan segera dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda). Sehingga tak hanya pegawai instansi pemerintahan saja yang mengenakan pakaian adat Kutai, namun juga swasta.
Terkait hari jadi Tenggarong ke-228, Rita mengajak semua pihak untuk tidak melupakan sejarah. "Karena sejarah merupakan patokan evaluasi rapor tatanan sosial," ungkapnya.
Rita juga mengimbau agar semua pihak menghargai sejarah, termasuk para pelaku-pelaku sejarah itu yang telah berjasa dalam membangun Tenggarong dan Kukar pada umumnya.
"Alangkah sayangnya jika sejarah hanya menjadi dongeng saja. Namun sebaiknya kita pegang teguh nilai-nilai ajaran kebenaran dalam sejarah itu serta kita tuangkan dalam kehidupan," ujar Rita dengan bersemangat.
Sementara itu Ketua DPRD Kukar H Salehudin saat memimpin Rapat Paripurna Istimewa mengatakan, perayaan HUT Tenggarong jangan hanya menjadi acara seremonial semata, tetapi sebagai upaya melestarikan budaya sekaligus pelecut semangat pembangunan.
"Seiring bertambahnya kedewasaan suatu daerah, masyarakat dan para pemimpinnya juga harus berpikir dan bersikap dewasa. Pemerintah harus memperhatikan beberapa keunggulan komperatif dan kompetitif, serta arah pembangunan daerah ke depan dengan memprioritaskan Sumber Daya Manusia, pengembangan pertanian dalam arti luas, dan pengembangan pariwisata," tegasnya.
Dalam Rapat Paripurna Istimewa kemarin siang dihadiri pula oleh warga dan putra-putri Kukar yang berprestasi mengharumkan nama Kukar di tingkat Nasional bahkan Internasional.
Di antaranya penerima penghargaan di bidang Keluarga Sakinah, juara Lomba Desa, bidan berprestasi, tenaga kesehatan teladan, dokter teladan, petani/kelompok tani teladan, penyuluh pertanian berprestasi, tenaga pengajar berprestasi, tenaga pengawas berprestasi, siswa berprestasi dan para atlet berprestasi. (win/her)
|