Cari Kandidat Wabup Pendamping Rita Partai Golkar Nominasikan 32 Nama
Setelah mengusung Rita Widyasari (kanan) sebagai Calon Bupati, Partai Golkar Kukar kini mencari figur kandidat Wabup pendamping Rita Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 30/11/2009 01:44 WITA
Partai Golongan Karya (Golkar) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menginventarisir nama-nama bakal calon Wakil Bupati (Wabup) yang akan mendampingi Rita Widyasari dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 mendatang.
Hingga saat ini, Tim 11 DPD Partai Golkar Kukar telah menominasikan 32 nama bakal calon Wabup Kukar yang akan diusung Partai Golkar sebagai pasangan Rita Widyasari.
"Ke 32 nama-nama tersebut dianggap telah memenuhi kriteria awal sebagai bakal pasangan Rita Widyasari. Berdasarkan tinjauan kebutuhan daerah dan tingkat kecocokannya dengan flatform program Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja)," ujar juru bicara Tim 11, Dedi Sudarya.
Dikatakan Dedi, beberapa kriteria yang dimaksud di antaranya adalah memiliki komitmen yang tegas untuk perbaikan proses pembangunan daerah, mempunyai kemampuan komunikasi sosial politik yang baik kepada masyarakat dan stakeholder politik lainnya.
"Selain itu mampu memahami dan membangun sinergi dengan Calon Bupati serta memiliki keberanian dan optimisme dalam mewujudkan visi dan misi program Gerbang Raja yang diusung oleh Rita Widyasari," ungkapnya.
Menurut Dedi, ke 32 nama bakal calon Wabup Partai Golkar ini selanjutnya akan disaring lagi melalui proses uji kriteria di internal Tim 11 dan pengurus Partai Golkar Kukar.
Ditambahkan Dedi, Tim 11 sendiri merupakan tim khusus yang dibentuk Rita Widyasari untuk membantu menyiapkan perangkat kerja Tim Pemenangan serta melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak dalam rangka pencalonan Rita Widyasari sebagai Calon Bupati Kukar 2010-2015.
"Rita sendiri sampai saat ini masih rajin membuka komunikasi dengan berbagai pihak, baik itu kalangan partai politik, birokrat, kelompok kepemudaan dan perempuan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, kalangan pengusaha hingga kalangan akademisi untuk menyerap berbagai masukan positif mengenai pembangunan Kukar," jelasnya.
Hal ini, lanjut Dedi, didasarkan pada keinginan Rita Widyasari untuk menciptakan suatu model pemerintahan yang mengakar pada kebutuhan atau idealisme, dan bukan bersumbu pada kepentingan atau pragmatisme. (win)
|