Kubu PSPS Sesalkan Wasit Mitra Kukar Sukses Lakoni Dua Laga Usiran
Bola sundulan Abunaw Lapula berhasil menggetarkan gawang PSPS Pekanbaru Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 02/11/2008 22:16 WITA
Keberhasilan skuad Mitra Kukar menuntaskan partai usiran terakhirnya dengan kemenangan atas PSPS Pekanbaru, Sabtu (01/11) kemarin, disambut penuh suka cita kubu tim yang bermarkas di Tenggarong itu.
Dengan demikian, Mitra Kukar tetap menjaga rekor kemenangan seluruh partai kandangnya, kendati dua laga kandang terakhir harus dimainkan di tempat netral tanpa penonton menyusul sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI.
Di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Mitra Kukar sukses menundukkan Persih Tembilahan dengan skor 2-1 pada 28 Oktober. Dan pada laga usiran terakhir kemarin sore, Mitra Kukar menang tipis 1-0 atas PSPS Pekanbaru.
"Kita patut bersyukur dengan hasil kemenangan ini," ujar Manajer Tim Mitra Kukar, H Fahmi, mengomentari kemenangan yang diraih timnya kemarin.
Meski menang, Fahmi mengaku masih kurang puas terhadap kinerja barisan depan Mitra Kukar yang dinilainya masih mandul.
"Kami akan evaluasi lagi barisan depan. Karena dalam pertandingan ini, gol justru diciptakan Abunaw," kata Fahmi menyebut nama pemain belakang yang jadi pahlawan Mitra Kukar saat menghadapi PSPS.
Kubu PSPS Pekanbaru tidak puas dengan kepemimpinan wasit Joni Parera Photo: Agri | | |
Terkait kepemimpinan wasit yang sempat diprotes kubu PSPS, Fahmi menilai kepemimpinan wasit Joni Parera sudah cukup bagus. "Kalaupun ada keputusan yang dianggap tidak tepat, kita kembalikan saja ke pengadil di lapangan," katanya.
Sementara Asisten Manajer PSPS Dityo Pramono menyesali kepemimpinan wasit yang tidak memberi tambahan waktu di babak kedua.
"Padahal banyak waktu terbuang karena pelanggaran di babak kedua, tapi wasit tidak memberikan tambahan waktu. Coba beri saja 2 atau 3 menit, belum tentu juga kami bisa mencetak gol. Siapa tahu justru Mitra Kukar yang mencetak gol. Sepertinya wasit takut kalau kami bisa membalas mencetak gol," cetusnya.
Senada dengan Dityo, pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning mengatakan bahwa wasit merupakan problem klasik yang selalu terjadi di sepakbola Indonesia.
"Ketika kapten tim kami protes kepada wasit, tapi kok justru dikartu. Karena sudah menjadi tugas kapten untuk menanyakan keputusan wasit," tandasnya.
Meski demikian, kubu PSPS mengakui gol Mitra Kukar yang terjadi di babak pertama karena kelengahan para pemainnya. "Kita juga banyak melakukan serangan, akan tetapi Dewi Fortuna belum berpihak kepada kita," pungkasnya. (win)
|