Mitra Kukar 1-0 PSPS Pekanbaru Abunaw Pertahankan Rekor Kandang Mitra Sundulan dari Kapten Tim Mitra Kukar Abunaw Lapula (kanan) yang berhasil membobol gawang PSPS Pekanbaru Photo: Yanda
Pemain PSPS Pekanbaru menyapu bola yang digiring Made Astawa Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 01/11/2008 23:54 WITA
Skuad Mitra Kukar berhasil menundukkan PSPS Pekanbaru dalam laga usiran tanpa penonton yang dimainkan di Stadion Sempaja, Samarinda, tadi sore.
Kapten tim asal Kamerun, Abunaw Cletus Lapula, menjadi pahlawan Mitra Kukar berkat gol semata wayang yang diciptakannya pada menit ke-15.
Dalam laga yang dipimpin wasit Joni Parera itu, skuad Mitra Kukar tampil mendominasi di menit-menit awal pertandingan.
Tekanan demi tekanan terus dilakukan tim Barisan Kuat dan Kekar ke arah pertahanan PSPS Pekanbaru. Praktis, skuad Mitra Kukar terus mengurung pertahanan tim Asykar Bertuah.
Gelandang Mitra Kukar, Fery Aman Saragih, dikepung para pemain PSPS Pekanbaru di lapangan tengah Photo: Yanda
Striker Mitra Kukar, Keita Bakari, menggiring bola dibayang-bayangi pemain PSPS Agus Cima Photo: Agri | | |
Upaya Mitra Kukar akhirnya berbuah manis di menit ke-15 ketika terjadi tendangan bebas untuk anak asuh Nus Yadera di sektor kanan pertahanan PSPS Pekanbaru.
Bola dari tendangan bebas Made Astawa berhasil disundul kapten tim Abunaw Lapula tepat ke arah mulut gawang PSPS. Kiper PSPS Andi Setiawan tak dapat mengantisipasi datangnya bola yang begitu cepat.
Tertinggal satu gol, membuat barisan Asykar Bertuah berupaya menyamakan kedudukan dengan melancarkan serangan ke barisan pertahanan Mitra Kukar.
Akan tetapi, serangan demi serangan dari tim asal provinsi Riau itu belum membuahkan hasil lantaran ketatnya barisan pertahanan Mitra Kukar yang digalang Abunaw dkk.
Gempuran penyerang PSPS Pekanbaru kerap merepotkan barisan pertahanan Mitra Kukar Photo: Agri
Mujib Ridwan harus berjibaku dengan striker PSPS Dzumafo E Herman Photo: Agri | | |
Di menit ke-41, striker PSPS Dzumafo E Herman menciptakan peluang berbahaya setelah berhasil lolos dari hadangan pemain belakang Mitra Kukar. Hanya saja, tendangan Dzumafo masih melebar tipis dari kanan gawang Agung Prasetyo.
Hingga babak pertama berakhir, kedudukan tetap bertahan 1-0 bagi keunggulan tuan rumah Mitra Kukar.
Memasuki babak kedua, tempo permainan semakin meningkat. Kedua tim silih berganti melakukan serangan demi serangan. Bahkan PSPS mulai menguasai jalannya pertandingan dengan menciptakan sejumlah peluang berbahaya.
Namun, berkat kecemerlangan kiper Agung Prasetyo, beberapa peluang berbahaya dari para pernyerang PSPS berhasil dimentahkan. Hingga peluit panjang, kedudukan tetap bertahan 1-0 bagi kemenangan tuan rumah Mitra Kukar.
Gelandang PSPS Pekanbaru, Bikoi Daniel Ose, melepaskan tendangan ke arah rekannya di daerah pertahanan Mitra Kukar Photo: Agri
Kapten Tim Mitra Kukar, Abunaw Lapula (kanan), bekerja keras untuk mematikan pergerakan Dzumafo E Herman Photo: Agri | | |
Keputusan wasit meniup peluit panjang ternyata diprotes keras oleh ofisial PSPS Pekanbaru. Sejumlah ofisial tim tersebut serta merta bergegas menghampiri wasit Joni Parera. Dengan mendapat pengawalan aparat keamanan, wasit asal Bali ini tidak menghiraukan protes ofisial PSPS dan terus melenggang menuju ruang ganti.
Akhirnya, protes pun disampaikan kepada Pengawas Pertandingan, Ismail Mustajab. Menurut Asisten Manajer PSPS, Dityo Pramono, mereka kecewa lantaran wasit terlalu cepat meniup peluit dan tidak memberikan tambahan waktu.
"Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. Padahal banyak pelanggaran di babak kedua, seharusnya wasit memberikan tambahan waktu 2 sampai 3 menit," protes Dityo.
Dalam laga yang sangat menarik itu, wasit mengeluarkan 5 kartu kuning. Masing-masing untuk Mujib Ridwan dan Fahmi Amiruddin dari Mitra Kukar, kemudian Agus Cima, Agus Rianto dan M Isnaini dari PSPS Pekanbaru. (win/nop)
|