Bertempur Lewat Permainan Airsoft Dengan atribut militer serta replika senjata yang mirip aslinya, permainan Airsoft jadi lebih mengasyikkan dan memacu adrenalin para pemainnya Photo: Agri
Salah seorang pemain Airsoft tengah membidik lawannya Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 24/08/2008 23:53 WITA
Seorang pria berseragam loreng terus bergerak sambil mengendap-ngendap di balik tiang. Beberapa rekannya mengikuti dari belakang dengan sikap waspada. Tiba-tiba terdengar berondongan senjata otomatis memecah keheningan.
Seketika kawasan Arena Berkuda di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, berubah menjadi medan pertempuran yang sengit antar dua kelompok bersenjata.
Satu demi satu korban berjatuhan dalam baku tembak tersebut. Untungnya para korban masih bisa berjalan sendiri ke luar medan pertempuran. Karena baku tembak ini hanya terjadi dalam permainan Airsoft yang dilakukan para pehobi replika senjata yang tergabung dalam Samarinda Air Soft (SAS) Team.
"Permainan ini sangat menantang sekaligus memacu adrenalin kita. Apalagi permainan ini seperti perang sungguhan, karena kita menggunakan senjata yang mirip aslinya, lengkap dengan atribut militer yang kita pakai," ujar Dave, staf Bagian Humas & Protokol Pemkab Kutai Kartanegara, yang mesti meninggalkan arena pertempuran usai tertembak lawan.
Dalam permainan Airsoft, peserta mesti sportif jika sudah tertembak Photo: Agri | | |
Dalam permainan Airsoft, lanjut Dave, yang mesti diutamakan adalah sportifitas. "Jadi, kalau kita memang sudah tertembak, kita harus berhenti bermain. Jangan malah terus bermain atau menembak lawan," ujarnya sambil tersenyum.
Senada dengan Dave, anggota SAS Team dari Samarinda, Edwin, menambahkan, permainan ini juga mesti didukung dengan kondisi fisik yang prima. "Kemudian diperlukan kecepatan berpikir dalam melakukan reaksi atau mengatur teknik dan strategi. Dan yang penting, kita harus enjoy dalam permainan ini," kata Edwin.
Sementara dikatakan Ketua SAS Team, Heri, klub pehobi permainan Airsoft mereka telah eksis sejak tahun 2007 silam. "Anggotanya tidak hanya dari Samarinda, namun juga dari Tenggarong," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Heri, SAS Team yang berada di bawah naungan Perbakin Kaltim telah beranggotakan 50 orang anggota aktif. "Kita rutin melakukan skirmish atau main perang rame-rame. Minimal seminggu 2 kali," jelasnya.
Untuk menjaga keselamatan, pehobi Airsoft diwajibkan memakai google atau kacamata pelindung Photo: Agri | | |
Ditambahkan Sekretaris SAS Team, Stefanus Aditya, ada beberapa jenis skenario dalam permainan Airsoft yang begitu mengasyikkan. Seperti Total Eliminasi atau bertempur sampai habis, Serang dan Bertahan, perebutan bendera atau markas, hingga pembebasan sandera. "Hampir semua simulasi tempur dapat dimainkan dalam permainan Airsoft," kata pria yang akrab disapa Agung ini.
Arena pertempuran dalam permainan Airsoft, lanjut Stefanus, dapat dilakukan di lokasi tertentu yang cukup aman, seperti stadion, hutan, gunung dan sebagainya. "Tidak hanya di siang, namun juga malam. Untuk permainan malam, kita sering melakukannya di Kebun Raya Unmul Samarinda," imbuhnya.
Menurut Stefanus, yang terpenting dalam permainan Airsoft ini, para pemain harus mematuhi seluruh aturan yang telah dibuat. "Karena permainan ini untuk mencari kesenangan. Jadi, menang atau kalah bukan hal yang utama," katanya.
Aturan main tersebut di antaranya, pemain wajib menggunakan google atau kacamata pelindung. Bahkan senjata yang digunakan pun diberi batasan, yakni harus memiliki kecepatan peluru yang tidak melebihi 500 fps (kaki per detik-red) untuk senjata jenis sniper dan 450 fps untuk jenis senjata lainnya. (win)
|