Junaidi Luncurkan Buku
Kupas Gerakan Mahasiswa di Kukar Serta PMII

Mantan Ketua Umum PMII Kukar Junaidi menyerahkan buku karyanya kepada Asisten III Setkab Kukar AR Ruznie Oms Photo: Dok. PMII Kukar

KutaiKartanegara.com - 11/07/2008 13:03 WITA
Selain aktif terlibat dalam berbagai aksi mengkritisi persoalan di tingkat daerah maupun nasional, mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2007-2008, Junaidi, ternyata juga aktif menuangkan pikiran dan gagasannya dalam bentuk tulisan.


Yang menarik, tulisan tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah buku bertajuk PMII Hari Ini dan Masa Depan yang diluncurkan dalam acara pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) PMII Kukar beberapa waktu lalu.


Menurut Junaidi, buku ini lahir dari keinginan saya untuk mewariskan sesuatu yang lebih bermakna bagi kader PMII ke depan, sekaligus memberikan contoh bahwa kita harus berani membuat suatu sejarah yang baik demi kemajuan suatu peradaban.


Buku tersebut, lanjutnya, berisikan reformulasi gerakan PMII yang harus dibangun untuk kemajuan PMII sebagai organisasi kaderisasi dan gerakan yang mengemban tanggung jawab sosial.


Sehingga PMII harus memperkuat basis keintelktualannya atau kapasitas pemikirannya, yaitu membuat lembaga-lembaga berbasis diskusi dan kajian untuk masyarakat sosial atau problema yang terjadi pada masyarakat di lingkungannya.


"Jadi, kader yang masuk di dalam organisasi gerakan harus sensitif terhadap persoalan yang ada di sekilingnya, yang merupakan wujud dampak dari persoalan global, nasional maupun lokal," jelasnya.


Dalam buku ini, tambah Junaidi lagi, dirinya juga mengevaluasi gerakan kemahasiswaan di Kukar yang merupakan hasil dari proses dialektika yang telah digelutinya selama menjadi Ketua PMII Kukar periode 2007-2008 maupun mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).


Ditambahkannya, buku tersebut juga mengungkap kegelisahan dirinya terhadap gerakan kemahasiswaan yang ada di Kukar, terutama di tubuh organisasi yang pernah dipimpinnya yakni PMII Kukar.


"Saya melihat, gerakan kemahasiswaan cenderung lebih besar hanya bersifat seremonial saja. Padahal yang terpenting dari suatu gerakan intelektual adalah bagaimana gerakan tersebut betul-betul bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.


Oleh sebab itu, lanjutnya, buku tersebut diberi judul PMII Hari Ini dan Masa Depan. "Dengan harapan, PMII saat ini, ke depannya harus lebih baik dan lebih maju dan berguna serta bermanfaat bagi masyarakat banyak," harapnya.


"Yang pasti saya berharap buku ini mampu memberi inspirasi bagi aktivis lainnya, sebab mengtekskan suatu pemikiran merupakan sangat penting demi kemajuan suatu peradaban di kehidupan kita, dalam menciptakan perubahan kearah yang lebih baik.


Selain memuat tulisan karya Junaidi, buku setebal 200 halaman tersebut juga ditulis oleh aktivis PMII Kukar lainnya seperti Wahyudi, Rahmadi Wirantanus, Muhammad Noor, Rusmana Ishaq dan Santi Mariyana. (win)