KAMMI Kukar Peringati Hari Kartini Lewat Aksi Damai Kemuslimahan KAMMI Kukar menyerukan agar kaum perempuan juga cerdas politik Photo: Agri
Salah seorang kader Kemuslimahan KAMMI Kukar berorasi menyerukan kemandirian politik kaum perempuan Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/04/2008 08:26 WITA
Peringatan Hari Kartini ke-129 dimaknai Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kutai Kartanegara (Kukar) dengan menggelar aksi damai yang berlangsung di bundaran Jembatan Aji Imbut, Tenggarong, Senin (21/04) sore.
Aksi damai yang dimotori para kader putri Kemuslimahan KAMMI Kukar ini berlangsung mulai pukul 16.00 WITA. Mereka menyerukan kemandirian politik bagi kaum perempuan di Indonesia, dan di Kutai Kartanegara (Kukar) pada khususnya.
Menurut Koordinator Aksi, Kanti Rahayu, wanita seringkali dijadikan sebagai alat politik oleh banyak pihak, baik itu sebagai alat politik dagang bagi para pengusaha dengan menjadikannya sebagai model iklan sebuah produk, ataupun melakukan lobi-lobi bisnis.
"Bahkan wanita juga dijadikan alat politik kekuasaan, serta komoditas politik ketika partai ataupun calon kepala negara/daerah berkampanye," ujar mahasiswi Semester VI FKIP Unikarta ini.
Para kader Kemuslimahan KAMMI Kukar membentangkan spanduk sambil membagikan selebaran kepada warga yang melintas Photo: Agri | | |
Dalam tataran individu, lanjutnya, wanita memiliki kebebasan berpolitik yang sama dengan independensi berpolitik laki-laki. Misalnya, sama-sama punya hak suara untuk memilih partai atau pemimpin.
"Dengan asas LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) seorang gadis dapat menentukan sendiri pilihannya tanpa harus didikte oleh ayahnya, seorang istri punya kebebasan menggunakan hak suara tanpa ada intervensi suaminya," ujarnya.
Melihat realitas tersebut, tambah Kanti, kaum hawa dituntut mempunyai pemahaman yang baik terhadap kehidupan politik ini dibutuhkan untuk mengimbangi hak suara yang telah mereka peroleh. "Sebab tanpa pengetahuan dan pemahaman yang baik, siapapun akan mudah tertipu dan rentan salah dalam menyalurkan aspirasi politik," tandasnya.
Menurutnya, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menciptakan kemandirian politik perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik. Hal itu dapat terwujud dengan penyebaran pengetahuan dan pemahaman politik terhadap kaum perempuan.
"Sehingga kaum perempuan tidak lagi menyambut demokrasi ini dengan jiwa skeptis, memiliki pendirian yang tidak goyang oleh intervensi pihak lain, ataupun mengabaikan haknya yang lebih memilih golput dan melihatnya sebagi partisipasi pasif dalam dalam berpolitik," ujarnya.
Dalam aksi damai dalam rangka memperingati Hari Kartini kemarin, para kader putri KAMMI membentangkan poster maupun spanduk sambil membagi-bagikan selebaran bertajuk Kemandirian Politik Perempuan kepada para pengendara yang melintasi kegiatan aksi mereka. (win)
|