Giliran Muara Siran Diserang Gulma
Kumpulan gulma saat menyerang Desa Jantur akhir tahun lalu Photo: Humas Kukar/Teguh Yulianto
|
KutaiKartanegara.com - 23/01/2008 18:00 WITA
Serangan gulma atau tanaman pengganggu kembali menghantui warga di wilayah pedalaman Kutai Kartanegara (Kukar). Setelah sebelumnya sempat merusak fasilitas umum dan pemukiman milik warga di Desa Jantur, kali ini gulma menyerang Danau Siran di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman.
Kejadian ini dilaporkan 3 orang tokoh masyarakat setempat yang diwakili oleh Idak kepada Sekretaris Komisi I DPRD Kukar Saiful Aduar, beberapa waktu lalu. Setelah mendapat laporan warga, Saiful Aduar langsung memfasilitasi pertemuan dengan Kepala Badan Kesbang Linmas Darmansyah yang juga merupakan Sekretaris Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana (PB) Kukar.
Dari hasil pertemuan singkat tersebut Kepala Badan Kesbang Linmas Darmansyah mengatakan akan segera menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut dan segera melakukan koordinasi dengan jajaran Pemkab Kukar. "Tim akan segera turun kelapangan, untuk mengetahui secara langsung kejadian yang sebenarnya," ujarnya.
Observasi terhadap serangan gulma di desa Muara Siran tersebut akan secepatnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerugian masyarakat dan seberapa parah kerusakan akibat serangan gulma itu.
Menurut Darmansyah, data yang akurat sangat diperlukan oleh tim Satlak PB guna mengambil keputusan dalam penanganan lebih jauh, "Kami perlu data yang akurat agar penanganan benar-benar tepat dan tidak memakan waktu lama," tegasnya.
Sedangkan untuk mencarikan solusi pergantian dana masyarakat sebesar Rp 39 juta yang disampaikan Pj Kades Muara Siran, lanjut Darmansyah, pihaknya telah membuat surat Telaahan Staf kepada Ketua Harian Satlak PB Kukar Samsuri Aspar untuk langkah selanjutnya.
Kepala Badan Kesbang Linmas menyayangkan sering terlambatnya laporan yang disampaikan warga kepada Satlak PB Kukar, sehingga akhirnya berdampak pada terlambatnya penanganan masalah, sementara kerugian akibat serangan gulma tersebut belum diketahui pasti.
"Saya berharap Unit Satlak PB yang ada di desa dan kecamatan untuk pro aktif melihat berbagai permasalahan di masing-masing wilayah," ujarnya.
Sementara itu, untuk membersihkan Danau Siran dari gulma, masyarakat Muara Siran sudah berusaha mengatasinya dengan cara gotong-royong. Akan tetapi, kegiatan itu belum membuahkan hasil maksimal karena padatnya gulma yang terdiri dari enceng gondok maupun rerumputan.
"Warga telah mengeluarkan biaya cukup besar untuk membersihkan Muara Sungai Tersebut," kata Pj Kades Muara Siran Mutawi.
Lebih lanjut dikataka Mutawi, pihaknya telah melaporkan kepada Camat Muara Kaman dan meminta kepada pemerintah agar masalah serangan gulma tersebut cepat teratasi. "Akibat gulma ini, perekonomian kami sangat terganggu karena akses transportasi sungai terputus, apalagi danau dan sungai yang ditutupi gulma merupakan lahan mata pencarian kami," pungkasnya. (win)
|