Pembangunan Kampus Terpadu Unikarta Pembebasan Lahan Baru 50%
Alat berat milik kontraktor tampak sibuk beroperasi menyiapkan lahan untuk pembangunan kampus terpadu Unikarta di Tenggarong Seberang Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 30/11/2007 17:22 WITA
Pembangunan kampus baru Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, saat ini mulai memasuki tahap pematangan lahan.
Proses pematangan lahan ini dilakukan setelah Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mengucurkan dana Rp 24,9 milyar dari APBD tahun anggaran 2007 yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar sebagai penanggung jawab proyek.
Kendati demikian, dari 100 hektare lahan yang diperuntukkkan bagi kawasan kampus terpadu Unikarta, ternyata baru 50% lahan yang dibebaskan.
Selebihnya masih dimiliki warga sekitar. Akibatnya, pekerjaan pematangan lahan belum bisa maksimal dilakukan oleh kontraktor.
"Memang sebagian lahan kampus Unikarta di Tenggarong Seberang seluas 50 hektar belum dibebaskan. Tapi pembebasannya akan terus diupayakan sesuai kemampuan keuangan daerah," ujar PPTK Pembangunan Kampus Unikarta, HM Farid.
Mengapa kampus baru Unikarta ini membutuhkan lahan begitu luas hingga 100 hektar. Menurut Farid karena memang kampus baru Unikarta didisain sebagai suatu kawasan pendidikan tinggi yang terpadu.
Kadis PU Sugianto saat menjelaskan proyek pembangunan kampus Unikarta kepada Prof Amin Rais yang didampingi Bupati H Syaukani HR beberapa waktu lalu Photo: Joe | | |
Artinya segala kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler nantinya cukup dilakukan di dalam kawasan kampus ini. "Sehingga diharapkan segenap civitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, tenaga administrasi hingga profesi penunjang lainnya dapat berinteraksi dengan baik dan lancar," katanya.
Karena di dalam kawasan kampus ini, lanjut Farid, paling tidak ada 30 unit bangunan inti yang tentunya dalam skala yang memadai dan refresentatif. "Seperti Gedung Rektorat dan gedung kuliah bagi 6 fakultas yang ada di Unikarta termasuk pembuatan akses jalan lingkungan di dalam kampus yang luas ini," paparnya.
Selain itu, fasilitas lain yang akan dibangun di kawasan kampus terpadu Unikarta di antaranya adalah gedung perpustakaan, gedung pertemuan, laboratorium, gedung lembaga Penelitian dan LPPM, Student Center serta Gedung Pameran Iptek.
"Kemudian ada pula fasilitas penunjang seperti tempat ibadah, monumen, rumah dosen, asrama mahasiswa, Kantor Pos, Bank hingga Gedung Bursa. Bahkan kampus akan dilengkapi pula dengan stadion, Sport Hall, lapangan basket hingga lapangan tenis," kata Farid.
Ditambahkannya, di kampus Unikarta juga akan ada kawasan terbuka yang diperuntukkan bagi lahan konservasi Taman Hutan Tropika Humida, Tanaman Langka, Tanaman Hias dan Tanaman Keras lainnya.
Yang menarik, dari semua bangunan adalah adanya Tower yang merefleksikan unsur budaya dan potensi alam di Kukar. "Semua bangunan didisain dengan mengadopsi arsitektur lokal khas Kutai terutama dari aspek ornamennya," ujarnya lagi.
Menurut Farid, bangunan-bangunan tersebut akan dibuat fungsional dan minimalis serta akrab dengan kondisi alam. Maksudnya, selain menghemat biaya pembangunan juga tidak boros energi terutama penggunaan listrik. "Jadi diupayakan seminimal mungkin gedung-gedung itu tidak menggunakan AC," katanya.
Sementara dikatakan Kepala Disdik Kukar, Bahrul, pembangunan kampus baru Unikarta merupakan wujud konsistensi Pemkab Kukar untuk menciptakan SDM Kukar yang lebih berkualitas.
"Kehadiran kampus baru Unikarta ini akan mendukung program kota Tenggarong sebagai kota Pendidikan, disamping sebagai kota tujuan wisata. Semua ini sesuai program Gerbang Dayaku Tahap II yang merupakan program strategis pembangunan di Kukar," katanya. (joe)
|