Terbelit Kabel Komunikasi, Kereta Gantung Macet Selama 4 Jam Lebih Penumpang terakhir kabin kereta gantung yang terperangkap lebih dari 4 jam langsung disambut petugas dan para pekerja pers Photo: Agri
Para penumpang kabin terakhir bergerak menuju stasiun kereta gantung Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 26/11/2007 12:30 WITA
Gara-gara salah satu kabin terbelit kabel komunikasi akibat terpaan angin kencang, Minggu (25/11) siang, perjalanan kereta gantung dari dan ke kawasan wisata Pulau Kumala, Tenggarong, terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.
Namun proses untuk membenahi kabel komunikasi yang tersangkut di lintasan kereta gantung itu memakan waktu yang cukup lama. Akibatnya, belasan penumpang terperangkap di dalam kabin selama kurang lebih 4 jam sejak pukul 11.00 WITA hingga 15.20 WITA.
Tak ayal penumpang di dalam 3 kabin menjadi panik dan berteriak minta tolong kepada warga yang berada di Tenggarong Seberang. Kejadian itu tentu saja menarik perhatian warga setempat maupun para pengendara yang melintas.
Kabel komunikasi yang diduga kendor telah membelit lintasan kereta gantung setelah diterpa angin kencang Photo: Agri | | |
Warga yang berada di bawah hanya dapat menyaksikan dan tak dapat berbuat apa-apa selain meminta penumpang kereta gantung untuk dapat bersabar.
Informasi macetnya kereta gantung pun langsung menyebar luas baik di kalangan masyarakat, pihak aparat kepolisian hingga wartawan media cetak/elektronik lokal dan nasional.
Menurut Widianto selaku Penanggungjawab Operasional Pulau Kumala, peristiwa ini murni karena faktor alam. "Saat itu hujan dan angin cukup kencang. Tiba-tiba kabel komunikasi yang berada di tengah jalur melayang dan tersangkut di salah satu lintasan kereta gantung," ujarnya.
Ditambahkan Widi, pihaknya terpaksa menghentikan kereta gantung untuk sementara waktu guna dilakukan perbaikan terhadap lintasan yang tersangkut kabel oleh salah seorang teknisi.
Seorang bocah yang shock dibawa ke RSUD AM Parikesit untuk mendapatkan perawatan Photo: Yanda | | |
Proses pembenahan kabel komunikasi yang membelit lintasan kereta gantung ini cukup mendebarkan dan memakan waktu cukup lama. Petugas terlebih dahulu memanjat tower setinggi kurang lebih 70 meter sebelum menyusuri kabel menuju kereta gantung di atas sungai Mahakam yang berada ratusan meter dari tower. Setelah susah payah memperbaiki, kabel komunikasi yang terlilit berhasil dilepas. Kereta gantung pun dioperasikan kembali.
Satu keluarga asal Balikpapan yang terperangkap selama 4 jam tak dapat menahan emosinya begitu keluar dari kabin. Seorang ibu muda sambil menahan tangis melontarkan rasa takut dan kesal kepada beberapa petugas di stasiun kereta gantung. Bahkan teh kotak yang disuguhkan petugas kepadanya langsung ditolak dengan kasar. "Kalau tidak mampu ya tidak usah pakai ini (kereta gantung-red). 4 jam lebih kami terkurung kepanasan. Kalau kami mati, siapa yang tanggungjawab," cetus ibu muda itu.
Lain lagi komentar Rahwi. Dia mengaku jera naik kereta gantung setelah peristiwa yang dialaminya itu. "Ternyata naik ini ngeri juga ya? Kita nggak bisa apa-apa kalau keretanya macet. Saya nggak akan menyuruh keluarga saya naik beginian lagi," ujarnya sambil bergidik di hadapan para wartawan.
Sementara itu, anak laki-laki dari keluarga penumpang asal Balikpapan tampak shock dan tegang akibat kejadian itu. Dia pun dilarikan ke RSUD AM Parikesit untuk mendapat perawatan dengan mobil ambulance yang telah disiapkan di stasiun kereta gantung Tenggarong Seberang. (win/nop)
|