Setiap Malam Satu Juz Al Qur'an Tarawih di Masjid Agung Diimami Hafiz Qur'an
H Abdullah Syukri saat mengimami sholat Tarawih di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 07/10/2007 17:25 WITA
Jika anda ingin merasakan sholat Tarawih seperti layaknya di Masjidil Haram Mekkah, Saudi Arabia, yang setiap malam imamnya harus menuntaskan satu juz kitab suci Al Qur'an, maka sebaiknya sekali waktu mencoba ber-Tarawih di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong.
Pasalnya, sejak awal hingga akhir Ramadhan 1428 H, pengurus masjid terbesar di kota Tenggarong itu dalam setiap sholat Tarawih selalu menghadirkan imam dengan kualifikasi hafal Al Qur'an (Hafizd Al Qur'an).
Lantaran panjangnya bacaan surat Al Qur'an serta banyaknya rakaat yang mencapai 23 rakaat, pelaksanaan sholat Tarawih di Masjid Agung Sultan Sulaiman kurang mendapat minat warga Tenggarong. Tak heran jika setiap kali sholat Tarawih digelar di masjid ini, jamaah yang datang hanya memenuhi antara 4 hingga 5 shaf (baris-red) saja.
Menurut Ketua Umum Pengurus Masjid Agung Tenggarong, H Iskandar Usat, kebijakan menghadirkan imam sholat Tarawih yang hafal Al Qur'an ini baru pertama kali dilakukan sejak bulan Ramadhan tahun ini.
Menurutnya, imam sholat Tarawih berkualifikasi Hafidz Al Qur'an itu ada dua orang, yaitu H Abdullah Syukri dan H Muhammad Ikhsan. "Setiap malam kedua imam itu selalu hadir, karena jika H Abdullah Sukri bertindak sebagai imam, maka H Muhammad Ikhsan bertugas menjaga bacaan Al Qur'an yang dibawakan Abdullah Sukri dan sebaliknya," ujarnya.
Suasana sholat Tarawih di Masjid Agung yang hanya diisi antara 4-5 shaf jamaah Photo: Joe | | |
Tujuannya adalah agar semua bacaan atau ucapan ayat-ayat suci dalam surat Al Qur'an yang dibawakan kedua imam dalam sholat Tarawih benar-benar terjaga kesahihannya.
"Alhamdullilah hingga menjelang akhir Ramadhan, kedua imam itu belum pernah sama sekali membuat kesalahan membaca Al Qur'an, karena mereka sangat menguasai betul," katanya.
Diharapkan dengan diterapkannya bacaan Al Qur'an satu juz dalam setiap sholat Tarawih ini, maka pada akhir ramadhan nanti ke 30 juz Al Qur'an dapat dikhatamkan (diselesaikan-red).
Menyinggung kurangnya minat warga mengikuti sholat Tarawih di masjid ini, menurut H Iskandar Usat yang didampingi Sekretarisnya H Encek Mugnidin BSc, mengakui dapat memakluminya.
"Mungkin mereka lelah setelah berpuasa atau ingin bertarawih di tempat lain yang sholatnya 8 rakaat ditambah 3 rakaat sholat Witir dengan bacaan surat Al Qur'an yang pendek-pendek sehingga waktu pelaksanaannya relatif lebih singkat," ujarnya.
Sementara dikatakan H Encek Mugnidin yang juga mantan Sekretaris Kabupaten Kutai Barat, Masjid Agung Sultan Sulaiman akan tetap mempertahankan tradisi sholat Tarawih dengan imam hafal Al Qur'an.
Hal ini sejalan dengan rencana pengurus yang akan menetapkan kedua imam hafal Al Qur'an ini sebagai Imam Besar Masjid Agung Tenggarong. "SK-nya dari Bupati dan sedang dalam proses. Diharapkan awal Syawal mendatang sudah terbit," demikian ujarnya. (joe)
|